kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyebab harga emas masih lemah sepanjang Oktober 2021


Senin, 01 November 2021 / 06:50 WIB
Penyebab harga emas masih lemah sepanjang Oktober 2021


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga emas sepanjang sampai bulan Oktober 2021 ini masih lemah. Merujuk Bloomberg, harga emas spot sudah turun 6,06% sepanjang tahun ini, untuk emas Antam sudah turun sebanyak 14,92%.

Harga emas spot di tahun ini terus berfluktuasi, dengan harga menyentuh di angka US$ 1.950 per ons troi di Januari, dan harga terendahnya jatuh di angka US$ 1.683 per ons troi pada Maret lalu.

Selama bulan Oktober 2021, harga emas spot naik 1,53%, dari angka US$ 1.756 per troi ons ke angka US$ 1.783 per troi ons.  

Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo menilai masih lemahnya harga emas di tahun ini karena wacana pengurangan stimulus AS masih bertiup kencang, dan ini membuat wacana kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan. 

Baca Juga: Harga emas Antam tak bergerak di level Rp 925.000 per gram pada hari ini (31/10)

“Laporan PCE alat ukur inflasi semakin menguatkan alasan tersebut. Di samping itu, yang mengejutkan dari Bank of Canada bahkan menghapus semua stimulus yang ada,” kata Sutopo kepada Kontan, Minggu (31/10). 

Ia melihat, ekspektasi kenaikan suku bunga dan kenaikan suku bunga obligasi mendorong emas bergerak dalam rentang terbatas dan semakin membatasi kemungkinan naiknya harga emas. 

Sutopo juga mengamati, akhir tahun bukan momen yang baik untuk investasi emas. Menurutnya perlu melihat prospek di kuartal II/2022 nanti untuk melihat perkembangan isu mengenai suku bunga dan pengurangan stimulus serta inflasi yang diperkirakan bersifat sementara. 

“Begitu stimulus ditarik inflasi akan turun dan kemacetan distribusi teratasi. Hal ini akan berimbas pada penurunan daya tarik emas,” kata Sutopo. 

Baca Juga: PLN teken 13 perjanjian jual beli tenaga listrik dengan sektor industri dan bisnis

Ia perkirakan harga emas spot akan stagnan di akhir tahun karena tapering akan diputuskan di pertemuan The Fed bulan November atau Desember. Selain itu, perkembangan mengenai kenaikan suku bunga juga diperkirakan akan terjadi di bulan-bulan tersebut. 

Sementara itu, Analis Rifan Financindo Berjangka, Lisa Usfie, menilai harga emas akan dipengaruhi tiga sentimen, yakni menjelang hari raya Deepavali atau Diwali, tapering off, dan windows dressing.

Dalam pandangannya, menjelang perayaan deepavali, investor bisa mengambil posisi beli karena harga emas biasanya menguat. 

Untuk harga logam mulia Antam, Sutopo perkirakan rentang transaksi akhir tahun akan berada di kisaran Rp 900.000 per gram – Rp 950.000 per gram. Lisa perkirakan di akhir tahun emas akan ditutup di atas level US$ 1.810 per troi ons.

Selanjutnya: Ada FOMC pekan ini, simak proyeksi analis untuk pergerakan IHSG berikut ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×