kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Penguatan harga paladium terganjal dollar


Senin, 01 Juni 2015 / 11:00 WIB
Penguatan harga paladium terganjal dollar
ILUSTRASI. Sejumlah Fintech P2P lending masih memfokuskan penyaluran pembiayaan di Pulau Jawa sepanjang tahun 2023.


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Perekonomian Amerika Serikat (AS) yang membaik diperkirakan bakal mengerek konsumsi paladium di sektor otomotif. Namun kondisi ini tidak mampu mengerek harga paladium karena terganjal penguatan mata uang dollar AS.

Mengacu data Bloomberg Jumat (29/5), harga paladium kontrak pengiriman bulan September 2015 di New York Mercantile Exchange ada di harga US$ 771,10 per on troi, turun 1,08% dibandingkan hari sebelumnya. Selama sepekan harga juga turun 1,83%.

Ibrahim, analis dan Direktur PT Ekuilibrium Komoditi Berjangka menilai, turunnya harga paladium disebabkan oleh kuatnya indeks dollar AS. Data-data kuartal II 2015 menunjukkan ekonomi AS yang mulai bergairah juga mendorong penguatan mata uang Negeri Paman Sam ini.

Apalagi dollar AS juga diuntungkan oleh kemelut geopolitik zona euro terkait penyelesaian utang Yunani. “Akibatnya pelaku pasar mengambil sikap wait and see terhadap komoditas paladium,” ungkap Ibrahim.

Padahal, pertumbuhan ekonomi AS menjadi katalis positif bagi paladium. Konsumsi komoditas paladium oleh industri otomotif di AS diperkirakan bakal naik hingga mendekati rekor di tahun ini. Optimisme ini tercermin dari data penjualan mobil AS bulan April 2015 yang merupakan penjualan terbaik dalam satu dekade. “Prospek penjualan mobil di AS cukup baik, ini menjadi sinyal kenaikan konsumsi paladium,” kata Jonathan Butler, Precious Metal Strategist Mitsubishi Corp kepada Bloomberg.

Tapi, Ibrahim menilai perbaikan ekonomi AS tidak dapat menjadi alasan yang kuat untuk mengangkat harga paladium. Sebab ada faktor kuat yang tidak dapat dikesampingkan yaitu rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) yang membuat dollar AS semakin kuat. Lalu, perekonomian China sebagai salah satu konsumen terbesar masih lesu.

Secara teknikal, Ibrahaim melihat bollinger dan moving average (MA) berada 20% di atas bollinger. MACD dan RSI menunjukkan 70% negatif. Sementara stochastic cenderung wait and see. Ibrahim memprediksi harga paladium pada Senin (1/6) akan melemah di US$ 771– US$ 785 per ons troi. Selama sepekan harga bergulir di US$ 760–US$ 780 per ons troi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×