kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Kesepakatan di Afsel, harga paladium nyungsep


Jumat, 13 Juni 2014 / 07:06 WIB
Kesepakatan di Afsel, harga paladium nyungsep
ILUSTRASI. BMKG Mencatat Gempa Magnitudo 4,4 di Tuapejat


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Harga kontrak paladium toreh penurunan terbesar dalam 11 bulan terakhir dan harga platinum anjlok pada transaksi tadi malam (12/6) di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.19 waktu New York, harga kontrak paladium untuk pengantaran September merosot 4,7% menjadi US$ 819,40 per troy ounce di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan penurunan terbesar untuk kontrak paladium sejak 26 Juni 2013 lalu. Sehari sebelumnya, harga kontrak yang sama mencapai posisi US$ 864,60 per troy ounce, level tertinggi sejak Februari 2001.

Sedangkan harga kontrak platinum untuk pengantaran Julo turun 2,7% menjadi US$ 1.441,30 per troy ounce. Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak 20 September lalu. Pada Rabu (11/6) lalu, harga logam ini mencapai US$ 1.488,40 per troy ounce, level tertinggi sejak 23 Mei 2014.

Adapun faktor utama pengerek harga paladium dan platinum adalah kesepakatan yang terjalin antara perusahaan tambang dengan serikat pekerja mereka yang dituangkan dalam pakta sebagai proposal perdamaian. Proposal ini bertujuan untuk mengakhiri aksi mogok pekerja yang sudah berlangsung selama 20 pekan di Afrika Selatan.

"Kesepakatan prinsipal sudah tercapai dengan Asosiasi Pekerja Tambang dan Construction Union," jelas perwakilan dari Impala Platinum Holdings Ltd, selaku produsen terbesar. Logam ini biasanya digunakan debagai alat pengontrol polusi pada mobil.

Catatan saja, lebih dari 70.000 pekerja sudah melakukan aksi mogok kerja sejak januari lalu. Serangkaian perundingan yang dilakukan antara kedua belah pihak menemui jalan buntu dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan pada kuartal satu mengalami kontraksi.

"Setelah aksi mogok berakhir, kecemasan para trader adalah mengenai ketersediaan suplai. Kita akan kembali melihat aksi jual dari sentimen itu," jelas Michael Smith, president T&K Futures & Options Inc di Port St. Lucie, Florida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×