Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Penjualan produk terkait Covid-19
Meski pendapatan mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun manajemen Sritex menilai bahwa kinerja masih terjaga. Mengingat, dampak ekonomi semasa pandemi Covid-19 cukup signifikan terjadi pada kuartal kedua tahun ini di lintas sektor.
Ini juga berkat upaya Sritex dalam beradaptasi dan meraih peluang bisnis di tengah pandemi. Sebagaimana diketahui, sejak Covid-19 merebak di negara lain dan Indonesia, SRIL menggarap lini bisnis baru, yakni penjualan produk Alat Pelindung Diri (APD) seperti baju APD dan masker non-medis.
Sekretaris Perusahaan, Sri Rejeki Isman, Welly Salam memperkirakan, permintaan produk ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun secara domestik dan ditopang oleh ekspor. Pasalnya, perkembangan penularan Covid-19 masih tinggi dan Indonesia memiliki jumlah populasi penduduk yang besar.
Baca Juga: Bursa saham masih banjir dividen! Cek cum dividen 8 emiten sepekan ke depan
"Produksi yang dimulai sejak akhir kuartal I-2020 ini berpotensi mencatat penjualan sebesar US$ 100-130 juta sepanjang tahun ini," ungkap Welly dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/7).
Hingga Juni 2020, penjualan produk-produk baru terkait Covid-19 dari Sritex berkontribusi sekitar 9% dari total penjualan. "Ke depannya, SRIL masih akan terus mengembangkan produk-produk baru terkait Covid-19 seperti safety fashion, breathable face mask, dan lain-lain," kata Welly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News