kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.705   1,00   0,01%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

Pendapatan Sri Rejeki Isman (SRIL) turun 3,83% pada semester I 2020


Jumat, 31 Juli 2020 / 07:29 WIB
Pendapatan Sri Rejeki Isman (SRIL) turun 3,83% pada semester I 2020
ILUSTRASI. Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produsen tekstil dan garmen terintegrasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex membukukan pendapatan US$ 608,23 juta pada semester 1-2020.

Perolehan ini lebih rendah 3,83% dibanding pendapatan periode sama tahun 2019 yang sebesar US$ 632,44 juta.

Merujuk laporan keuangan SRIL per Juni 2020 dan per Maret 2020, penurunan pendapatan lebih besar terjadi pada periode April-Juni. Pasalnya, total pendapatan Sritex pada triwulan kedua tahun ini turun 7,6% year on year (yoy), dari US$ 315,56 juta menjadi US$ 291,62 juta.

Baca Juga: Banjir impor tekstil kembali membayangi industri dalam negeri

Sementara itu, pendapatan Sritex pada triwulan pertama 2020 hanya terkoreksi 0,07% yoy, dari US$ 316,85 juta menjadi US$ 316,62 juta.

Penurunan pendapatan pada kuartal II-2020 ini disebabkan oleh penjualan di pasar ekspor yang merosot hingga 23,08% yoy menjadi US$ 143,51 juta dari sebelumnya US$ 186,58 juta.

Ini berbeda jauh dengan penjualan ekspor SRIL pada kuartal I-2020 yang hanya terkoreksi 1,04% yoy. Alhasil, secara kumulatif, penjualan ekspor SRIL sepanjang semester 1-2020 turun 11,93% yoy, dari US$ 377,7 juta menjadi US$ 332,65 juta.

Berdasarkan segmen regionalnya, penurunan penjualan ekspor Sritex sepanjang paruh pertama 2020 paling besar terjadi di wilayah Asia, yakni 14,31% yoy menjadi US$ 195,72 juta.

Baca Juga: Jangan ketinggalan! Hari ini jadwal cum dividen saham ROTI dan SRIL

Disusul Uni Emirat Arab dan Afrika yang terkoreksi 11,53% yoy menjadi US$ 34,95 juta, Eropa -10,17% yoy menjadi US$ 51,58 juta, dan Amerika Serikat -3,92% yoy menjadi US$ 49,34 juta. Sementara itu, ekspor ke Australia masih tumbuh 4,53% secara tahunan menjadi US$ 1,05 juta.

Meskipun begitu, penurunan penjualan ekspor ini masih dapat tertolong oleh penjualan SRIL di dalam negeri. Pasalnya, penjualan lokal Sritex pada periode April-Juni 2020 justru meningkat 14,8% yoy, dari US$ 129,02 juta menjadi US$ 148,11 juta. Padahal, pada kuartal I-2020, penjualan domestik hanya tumbuh 1,39% yoy menjadi US$ 127,48 juta.

Alhasil, secara kumulatif, penjualan lokal SRIL pada semester 1-2020 naik 8,18% yoy menjadi US$ 275,59 juta dari sebelumnya US$ 254,75 juta. Penjualan divisi kain jadi dan pakaian jadi menjadi pendorong kenaikan ini, sebab masing-masingnya meningkat 5,29% dan 36,8% secara tahunan.

Penurunan penjualan juga diiringi oleh terkoreksinya bottom line Sritex. Sepanjang paruh pertama tahun ini, laba bersih Sritex turun 7,98% yoy, dari US$ 54,16 juta menjadi US$ 49,84 juta. Lagi-lagi, penurunan ini lebih banyak disumbang oleh kinerja yang lebih rendah pada triwulan kedua 2020. Pasalnya, pada Januari-Maret laba bersih SRIL masih tumbuh +0,62% yoy tetapi tercatat -17,21% yoy pada periode April-Juni.

Penjualan produk terkait Covid-19

Meski pendapatan mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun manajemen Sritex menilai bahwa kinerja masih terjaga. Mengingat, dampak ekonomi semasa pandemi Covid-19 cukup signifikan terjadi pada kuartal kedua tahun ini di lintas sektor.

Ini juga berkat upaya Sritex dalam beradaptasi dan meraih peluang bisnis di tengah pandemi. Sebagaimana diketahui, sejak Covid-19 merebak di negara lain dan Indonesia, SRIL menggarap lini bisnis baru, yakni penjualan produk Alat Pelindung Diri (APD) seperti baju APD dan masker non-medis.

Sekretaris Perusahaan, Sri Rejeki Isman, Welly Salam memperkirakan, permintaan produk ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun secara domestik dan ditopang oleh ekspor. Pasalnya, perkembangan penularan Covid-19 masih tinggi dan Indonesia memiliki jumlah populasi penduduk yang besar.

Baca Juga: Bursa saham masih banjir dividen! Cek cum dividen 8 emiten sepekan ke depan

"Produksi yang dimulai sejak akhir kuartal I-2020 ini berpotensi mencatat penjualan sebesar US$ 100-130 juta sepanjang tahun ini," ungkap Welly dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/7).

Hingga Juni 2020, penjualan produk-produk baru terkait Covid-19 dari Sritex berkontribusi sekitar 9% dari total penjualan. "Ke depannya, SRIL masih akan terus mengembangkan produk-produk baru terkait Covid-19 seperti safety fashion, breathable face mask, dan lain-lain," kata Welly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×