kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Sri Rejeki Isman (SRIL) turun 3,83% pada semester I 2020


Jumat, 31 Juli 2020 / 07:29 WIB
Pendapatan Sri Rejeki Isman (SRIL) turun 3,83% pada semester I 2020
ILUSTRASI. Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produsen tekstil dan garmen terintegrasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex membukukan pendapatan US$ 608,23 juta pada semester 1-2020.

Perolehan ini lebih rendah 3,83% dibanding pendapatan periode sama tahun 2019 yang sebesar US$ 632,44 juta.

Merujuk laporan keuangan SRIL per Juni 2020 dan per Maret 2020, penurunan pendapatan lebih besar terjadi pada periode April-Juni. Pasalnya, total pendapatan Sritex pada triwulan kedua tahun ini turun 7,6% year on year (yoy), dari US$ 315,56 juta menjadi US$ 291,62 juta.

Baca Juga: Banjir impor tekstil kembali membayangi industri dalam negeri

Sementara itu, pendapatan Sritex pada triwulan pertama 2020 hanya terkoreksi 0,07% yoy, dari US$ 316,85 juta menjadi US$ 316,62 juta.

Penurunan pendapatan pada kuartal II-2020 ini disebabkan oleh penjualan di pasar ekspor yang merosot hingga 23,08% yoy menjadi US$ 143,51 juta dari sebelumnya US$ 186,58 juta.

Ini berbeda jauh dengan penjualan ekspor SRIL pada kuartal I-2020 yang hanya terkoreksi 1,04% yoy. Alhasil, secara kumulatif, penjualan ekspor SRIL sepanjang semester 1-2020 turun 11,93% yoy, dari US$ 377,7 juta menjadi US$ 332,65 juta.

Berdasarkan segmen regionalnya, penurunan penjualan ekspor Sritex sepanjang paruh pertama 2020 paling besar terjadi di wilayah Asia, yakni 14,31% yoy menjadi US$ 195,72 juta.

Baca Juga: Jangan ketinggalan! Hari ini jadwal cum dividen saham ROTI dan SRIL

Disusul Uni Emirat Arab dan Afrika yang terkoreksi 11,53% yoy menjadi US$ 34,95 juta, Eropa -10,17% yoy menjadi US$ 51,58 juta, dan Amerika Serikat -3,92% yoy menjadi US$ 49,34 juta. Sementara itu, ekspor ke Australia masih tumbuh 4,53% secara tahunan menjadi US$ 1,05 juta.

Meskipun begitu, penurunan penjualan ekspor ini masih dapat tertolong oleh penjualan SRIL di dalam negeri. Pasalnya, penjualan lokal Sritex pada periode April-Juni 2020 justru meningkat 14,8% yoy, dari US$ 129,02 juta menjadi US$ 148,11 juta. Padahal, pada kuartal I-2020, penjualan domestik hanya tumbuh 1,39% yoy menjadi US$ 127,48 juta.

Alhasil, secara kumulatif, penjualan lokal SRIL pada semester 1-2020 naik 8,18% yoy menjadi US$ 275,59 juta dari sebelumnya US$ 254,75 juta. Penjualan divisi kain jadi dan pakaian jadi menjadi pendorong kenaikan ini, sebab masing-masingnya meningkat 5,29% dan 36,8% secara tahunan.

Penurunan penjualan juga diiringi oleh terkoreksinya bottom line Sritex. Sepanjang paruh pertama tahun ini, laba bersih Sritex turun 7,98% yoy, dari US$ 54,16 juta menjadi US$ 49,84 juta. Lagi-lagi, penurunan ini lebih banyak disumbang oleh kinerja yang lebih rendah pada triwulan kedua 2020. Pasalnya, pada Januari-Maret laba bersih SRIL masih tumbuh +0,62% yoy tetapi tercatat -17,21% yoy pada periode April-Juni.

Penjualan produk terkait Covid-19

Meski pendapatan mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun manajemen Sritex menilai bahwa kinerja masih terjaga. Mengingat, dampak ekonomi semasa pandemi Covid-19 cukup signifikan terjadi pada kuartal kedua tahun ini di lintas sektor.

Ini juga berkat upaya Sritex dalam beradaptasi dan meraih peluang bisnis di tengah pandemi. Sebagaimana diketahui, sejak Covid-19 merebak di negara lain dan Indonesia, SRIL menggarap lini bisnis baru, yakni penjualan produk Alat Pelindung Diri (APD) seperti baju APD dan masker non-medis.

Sekretaris Perusahaan, Sri Rejeki Isman, Welly Salam memperkirakan, permintaan produk ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun secara domestik dan ditopang oleh ekspor. Pasalnya, perkembangan penularan Covid-19 masih tinggi dan Indonesia memiliki jumlah populasi penduduk yang besar.

Baca Juga: Bursa saham masih banjir dividen! Cek cum dividen 8 emiten sepekan ke depan

"Produksi yang dimulai sejak akhir kuartal I-2020 ini berpotensi mencatat penjualan sebesar US$ 100-130 juta sepanjang tahun ini," ungkap Welly dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/7).

Hingga Juni 2020, penjualan produk-produk baru terkait Covid-19 dari Sritex berkontribusi sekitar 9% dari total penjualan. "Ke depannya, SRIL masih akan terus mengembangkan produk-produk baru terkait Covid-19 seperti safety fashion, breathable face mask, dan lain-lain," kata Welly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×