Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba sepanjang kuartal I 2024.
Melansir keterbukaan informasi, pendapatan ISAT tercatat naik ke Rp 13,83 triliun, naik 15,8% secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara EBITDA ISAT naik 22,1% yoy ke Rp 6,50 triliun.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, jumlah beban ISAT juga naik ke Rp 11,069 triliun per akhir Maret 2024. Pada periode sama tahun lalu, ISAT mencatatkan jumlah beban sebesar Rp 9,58 triliun.
Baca Juga: Indosat (ISAT) Serap Capex Rp 2 Triliun di Kuartal I 2024
Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik ke Rp 1,29 triliun di kuartal I 2024. Ini naik 39,36% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 929,06 miliar.
Pelanggan ISAT tercatat naik sebesar 2,3 juta pelanggan secara yoy di tiga bulan pertama tahun 2024 menjadi 100,8 juta.
Average revenue per user (ARPU) alias pendapatan rata-rata per pengguna pelanggan seluler ISAT meningkat menjadi Rp 37,5 ribu. Ini naik 13,9% secara yoy atau lebih tinggi Rp 4,6 ribu jika dibandingkan dengan kuartal I 2023.
Pertumbuhan ini berkontribusi pada lonjakan trafik data sebesar 14,3% YoY menjadi 3.858 Petabytes (PB). Cakupan jaringan ISAT juga meningkat seiring peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 184.000, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi.
Baca Juga: Naik 15,8%, Indosat (ISAT) Raup Pendapatan Rp 13,83 Triliun di Kuartal I 2024
Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto melihat, pertumbuhan pendapatan ISAT ditopang oleh segmen seluler yang naik 14% secara yoy. Pendapatan ISAT dari pendapatan selular sebesar Rp 11,65 triliun di kuartal I 2024.
“Kinerja segmen seluler ini yang jadi kontributor utama pertumbuhan pendapatan ISAT di kuartal I 2024,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (30/4).
Lalu, pendapatan dari multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) sebesar Rp 1,97 triliun hingga akhir kuartal I 2024, naik 35% secara yoy. Sementara, pendapatan telekomunikasi tetap tercatat sebesar Rp 207,19 miliar.
Pandhu melihat, prospek kinerja ISAT di tahun 2024 masih bisa bertumbuh dengan stabil. Hal ini salah satunya juga dipengaruhi oleh bergabungnya PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) alias Three sejak beberapa tahun belakangan.
Baca Juga: Mandom Indonesia (TCID) Prepares Capital Expenditure IDR 70 Billion for 2024
Di kuartal I 2024, ISAT juga bekerja sama dengan NVIDIA sebagai NVIDIA Cloud Provider Partner pertama di dalam negeri.
Melalui kemitraan ini, Indosat bersama dengan anak perusahaannya, Lintasarta, bertujuan untuk mendemokratisasi akses ke platform AI terdepan NVIDIA, dengan memberdayakan perusahaan di seluruh region melalui pemanfaatan teknologi Graphic Processing Unit (GPU).
GPU ini akan hadir di Indonesia pada bulan Juni 2024 dan akan segera dipasarkan oleh Lintasarta.
“Kemitraan ini akan berdampak positif dan mendorong kinerja ISAT di tahun 2024. Namun, seberapa besar pengaruhnya belum bisa dilihat, karena masih bergantung pada seperti apa perkembangan ke depannya,” ujarnya.
Baca Juga: ISAT dan AMMN Resmi Masuk Indeks LQ45, Cek Rekomendasi Sahamnya
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham ISAT berada di level support Rp 10.225 per saham dan resistance di Rp 11.350 per saham. Herditya pun merekomendasikan buy on weakness untuk ISAT dengan target harga Rp 11.600 - Rp 12.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News