Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan peninjauan ulang alias rebalancing terhadap konstituen Indeks LQ45. Dalam rebalancing kali ini, BEI mendepak dan memasukkan dua saham.
Dalam evaluasi mayor ini, ada dua saham baru yang masuk jajaran Indeks LQ45, yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Indosat Tbk (ISAT) atawa Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH).
Kedua saham itu berhasil merenggut kursi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP). Adapun ketentuan ini akan mulai berlaku pada 2 Mei hingga 31 Juli 2024.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer mencermati AMMN memiliki rasio free float sebesar 17,25% dan punya bobot yang besar sehingga akhirnya masuk dalam indeks paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Juga: PTPP Kantongi Kontrak Rp 4,9 Triliun di Kuartal I 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya
"Secara valuasi AMMN sudah tergolong tinggi. Namun pengumuman ini bisa menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham AMMN dalam jangka pendek," jelas Miftahul kepada Kontan, Kamis (25/4).
Untuk itu, Kiwoom Sekuritas menyematkan rekomendasi hold untuk AMMN dalam jangka pendek. Sedangkan, Kiwoom menyematkan peringkat trading buy untuk ISAT dengan target di Rp 12.000 per saham.
Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan di antara dua pendatang baru itu, pihaknya lebih menyukai AMMN walaupun secara valuasi sudah tergolong mahal.
"Karena AMMN juga sudah masuk dalam indeks MSCI sehingga membuka peluang investor asing makin banyak melakukan akumulasi," kata dia.
Di sisi lain, AMMN juga berhasil mencatatkan pertumbuhan produksi tembaga dan emas pada kuartal IV-2023. Di tengah kenaikan harga komoditas, ini akan menjadi sentimen positif bagi kinerja AMMN di 2024.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham UNTR yang Bakal Menebar Dividen Rp 1.569 Per Saham
Cheril juga menilai ISAT masih menarik untuk dicermati karena sinergi Indosat dengan Hutchinson mulai akan tampak lebih terasa di tahun ini, terutama dari sisi biaya akan mengalami efisiensi.
Adapun Cheril merekomendasikan beli AMMN dengan target harga di Rp 9.850 dan stop loss di Rp 8.700. Kemudian dalam hitungannya, target harga ISAT ada di Rp 12.000 dan batas stop loss di Rp 10.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News