kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembangunan pabrik baru milik Semen Baturaja (SMBR) terganggu akibat corona


Minggu, 15 Maret 2020 / 18:14 WIB
Pembangunan pabrik baru milik Semen Baturaja (SMBR) terganggu akibat corona
ILUSTRASI. Pabrik?PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona (Covid19) nampaknya membuat pembangunan pabrik baru miliki PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) sedikit terganggu. Pabrik baru yang dimaksud adalah Pabrik Baturaja III di Jambi.

VP Corporate Secretary Semen Baturaja Basthony Santri, mengatakan, saat ini pabrik berkapasitas 2 juta ton tersebut masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Namun, dengan kondisi global saat ini, akibat penyebaran virus Covid19, Basthony mengatakan hal ini akan menjadi salah satu pertimbangan SMBR. 

Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Jual Tanah Liat ke Pusri

Basthony pun belum bisa memastikan kapan studi kelayakan ini bisa rampung. Namun, ia memastikan progress pembangunan pabrik ini akan terus berjalan.

“Masih banyak revisi. Apalagi ada penambahan faktor kondisi global dan Indonesia terkait virus corona yang dampaknya ke permintaan dan suplai,” ujar Basthony kepada Kontan.co.id, Jumat (13/3).

Dia melanjutkan, setelah tahap studi kelayakan selesai, maka konstituen Indeks Kompas100 ini bisa menarik simpulan terkait kapan proyek tersebut bisa dimulai.

Menurut catatan Kontan.co.id, pabrik yang menelan nilai investasi Rp 6 triliun ini direncanakan rampung pada 2025 mendatang. Ketika dikonfirmasi, Basthony menjawab finalisasi dari pabrik ini tergantung pada hasil studi kelayakan.

Baca Juga: Emiten semen menggenjot hilirisasi, efektifkah mengurangi oversupply?

Emiten pelat merah tersebut menargetkan penjualan semen tahun ini mencapai 2,6 juta ton. Jumlah ini meningkat sekitar 22,8% dari target penjualan SMBR tahun 2019 sebanyak 2,1 juta ton.

Di tengah kondisi saat ini, Basthony masih optimistis penjualan SMBR mampu memenuhi target yang telah dipasang. 

SMBR pun merambah bisnis hilir guna menghadapi kondisi oversupply semen di pasaran, yakni dengan merambah bisnis tanah liat (white clay).

Baca Juga: Lakukan hilirisasi, Semen Baturaja (SMBR) rambah bisnis tanah liat hingga bata ringan

Dari sisi volume produksi, emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini menargetkan mampu memproduksi 2,6 juta ton semen, sama seperti target penjualan. Meski demikian, BSMBR belum berencana untuk menambah kapasitas utilisasi saat ini yang mencapai 55%.

Kontan.co.id mencatat, saat ini SMBR memiliki pabrik yang tersebar di Sumatra Selatan. Satu pabrik terletak di Baturaja dengan kapasitas 3,15 juta ton per tahun. Pabrik lainnya terletak di Palembang dan satu pabrik lainnya di Lampung dengan kapasitas produksi masing-masing 350.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×