Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Hari ini (2/10), analis memprediksi rupiah cenderung akan melemah secara teknikal. Namun, pelemahannya hanya akan terbatas.
Analis Bank Negara Indonesia (BNI) Klara Pramesti menyatakan, rupiah menuju level Rp 9.600 per dollar AS. Namun, kemungkinan pelemahan rupiah terhadap dollar AS bisa tertahan. Sebab, saat ini muncul tekanan terhadap the greenback seiring data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang membaik, sehingga meningkatkan selera risiko pasar.
Karenanya, ia memperkirakan rupiah pun masih berpeluang untuk menguat ke Rp 9.550 per dollar AS.
"Adanya lelang sukuk hari ini dengan target Rp 500 milyar diharapkan dapat memberikan efek positif juga terhadap rupiah," imbuh Klara, Selasa (2/10).
Hari ini, rupiah pada kontrak non delivery forward (NDF) di pasar offshore sedikit menguat ke level Rp 9.558, dari penutupan kemarin di Rp 9.660 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News