kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Pelemahan Daya Beli Tekan Kinerja Emiten Otomotif, Simak Rekomendasi Analis


Kamis, 07 Agustus 2025 / 17:53 WIB
Pelemahan Daya Beli Tekan Kinerja Emiten Otomotif, Simak Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pengunjung memadati ruang pamer kendaraan pada hari terakhir pameran otomotif GIIAS 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (3/8/2025). Kinerja emiten otomotif mengalami tekanan pelemahan daya beli dan kenaikan pajak, berikut ini adalah rekomendasi analis.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

Penurunan Kinerja

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan mengatakan untuk saat ini, masyarakat cenderung menahan belanja besar seperti pembelian mobil karena beberapa faktor seperti daya beli yang menurun, kenaikan pajak, serta persyaratan kredit yang semakin ketat.

Hal ini diperburuk oleh ketidakpastian kondisi ekonomi makro. Tekanan ini juga tercermin dari data pertumbuhan kredit otomotif yang menurun pada paruh pertama 2025.

"Penurunan permintaan kendaraan bermotor turut menekan pendapatan mayoritas emiten otomotif," kata Ekky kepada Kontan, Rabu (6/8) malam.

Baca Juga: Kinerja Harum Energy (HRUM) Ditopang Bisnis Nikel, Simak Rekomendasi Analis

Selain itu, emiten juga menghadapi tantangan dari kenaikan biaya input dan bunga operasional yang melemahkan margin keuntungan.

Di sisi lain, terjadi pergeseran minat konsumen ke segmen otomotif informal seperti mobil bekas, atau kendaraan listrik (EV) dari merek baru seperti BYD dan Geely, yang belum sepenuhnya menguntungkan bagi produsen domestik seperti ASII, AUTO, dan SMSM.

Untuk rekomendasi saham, Ekky menilai ASII masih menarik untuk dikoleksi, namun sebaiknya dilakukan secara bertahap atau buy on weakness di area support sekitar Rp 4.800, dengan target jangka pendek di Rp 5.250 dan target jangka panjang di kisaran Rp 5.500–Rp 5.600 per saham.

Selanjutnya: Bhutan Kejutkan Dunia Kripto, Ratusan Bitcoin Dipindahkan Diam-Diam

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok, Jumat 8 Agustus 2025: Keuangan & Karier Capricorn Potensial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×