Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Penurunan Kinerja
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan mengatakan untuk saat ini, masyarakat cenderung menahan belanja besar seperti pembelian mobil karena beberapa faktor seperti daya beli yang menurun, kenaikan pajak, serta persyaratan kredit yang semakin ketat.
Hal ini diperburuk oleh ketidakpastian kondisi ekonomi makro. Tekanan ini juga tercermin dari data pertumbuhan kredit otomotif yang menurun pada paruh pertama 2025.
"Penurunan permintaan kendaraan bermotor turut menekan pendapatan mayoritas emiten otomotif," kata Ekky kepada Kontan, Rabu (6/8) malam.
Baca Juga: Kinerja Harum Energy (HRUM) Ditopang Bisnis Nikel, Simak Rekomendasi Analis
Selain itu, emiten juga menghadapi tantangan dari kenaikan biaya input dan bunga operasional yang melemahkan margin keuntungan.
Di sisi lain, terjadi pergeseran minat konsumen ke segmen otomotif informal seperti mobil bekas, atau kendaraan listrik (EV) dari merek baru seperti BYD dan Geely, yang belum sepenuhnya menguntungkan bagi produsen domestik seperti ASII, AUTO, dan SMSM.
Untuk rekomendasi saham, Ekky menilai ASII masih menarik untuk dikoleksi, namun sebaiknya dilakukan secara bertahap atau buy on weakness di area support sekitar Rp 4.800, dengan target jangka pendek di Rp 5.250 dan target jangka panjang di kisaran Rp 5.500–Rp 5.600 per saham.
Selanjutnya: Bhutan Kejutkan Dunia Kripto, Ratusan Bitcoin Dipindahkan Diam-Diam
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok, Jumat 8 Agustus 2025: Keuangan & Karier Capricorn Potensial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News