kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

Pasar Keuangan Penuh Cobaan, Target IHSG Akhir 2024 Dipangkas


Rabu, 24 Juli 2024 / 05:35 WIB
Pasar Keuangan Penuh Cobaan, Target IHSG Akhir 2024 Dipangkas
ILUSTRASI. Awal tahun ini, banyak sekuritas memprediksi IHSG bisa mencapai 8.000.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan sekuritas telah menurunkan perkiraan tentang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir tahun 2024. Awal tahun ini, banyak dari mereka memprediksi IHSG bisa mencapai 8.000.

Misalnya, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menurunkan target IHSG dari 8.100 menjadi 7.585 pada akhir tahun. Penurunan ini disebabkan oleh penyesuaian suku bunga kebijakan yang semakin terbatas, karena Bank Indonesia menghadapi tekanan pada nilai tukar rupiah.

CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tae Yong Shim menyatakan bahwa tim risetnya melihat kenaikan IHSG di masa depan akan terbatas. Meskipun begitu, valuasi IHSG masih menarik.

"Kami tidak terlalu optimistis terhadap IHSG atau pasar saham, setidaknya untuk tahun ini. Namun valuasi IHSG masih sangat menarik," kata dia dalam paparan akhir pekan lalu. 

Baca Juga: BEI Berencana Memperluas Underlying Waran Terstruktur ke IDX80

RHB Sekuritas Indonesia juga menurunkan target IHSG dari 7.900 menjadi 7.800 di akhir 2024. Hal ini didasarkan pada proyeksi melemahnya prospek kuartal ketiga tahun 2024.

"Karena adanya pelemahan nilai tukar rupiah dan likuiditas ketat yang berkepanjangan di perbankan menyusul kenaikan suku bunga BI yang tak terduga di April," kata Head of Research RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/7).

Menurut Andrey, fluktuasi IHSG diproyeksikan tinggi selama transisi pemerintahan presiden di kuartal ketiga tahun 2024. Namun, ada potensi penguatan di kuartal keempat karena peningkatan likuiditas ke negara-negara berkembang.

Baca Juga: Wall Street Turun di Awal Perdagangan Selasa (23/7) Fokus Pasar di Sektor Teknologi

Sinarmas Sekuritas memproyeksikan bahwa dalam skenario dasarnya, IHSG bisa mencapai 7.500. Sementara itu, dalam skenario bullish dan bearish, IHSG masing-masing bisa mencapai 7.900 dan 6.600.

Isfhan Helmy, Head of Institutional Research Sinarmas Indonesia menjelaskan sebenarnya IHSG sudah mencapai level terendahnya. Jika mengeluarkan BREN dalam hitungan, IHSG mencapai 6.250. 

Angka itu sudah mencapai target Sinarmas Sekuritas pada skenario bearish. Dengan demikian, Helmy bilang ini saatnya bagi IHSG untuk kembali rebound atau menguat. 

"Pemulihan harga saham-saham di BEI tahun ini mungkin tidak akan membuat pertumbuhan IHSG secara tahunan di Desember nanti akan lebih baik dibandingkan 2023," katanya. 

Namun, Sinarmas Sekuritas melihat peluang bagi saham-saham di pasar modal Indonesia untuk mencetak keuntungan lebih dari 10% pada tahun 2025 mendatang, dengan empat bank besar menjadi pilihan utama.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,11%, Begini Proyeksi Esok Hari (24/7)

Menimbang portofolio

Helmy bilang saham-saham bank besar, seperti BBCA, BBRI, BMRI, BBNI bisa menjadi alternatif investasi yang mungkin masuk 50% dari portofolio. Pasalnya, keempatnya ini masih relatif aman. 

Saham pilihan Sinarmas Sekuritas jatuh pada BBRI dan BBNI, yang memberikan potensi kenaikan masing-masing 14% dan 17%. Kemudian ada TLKM yang bisa kasih upside 25%. Potensi upside ICBP dan AMRT juga bisa dicermati. 

Sementara tim riset Mirae Asset Sekuritas masih mempertahankan pandangan positifnya terhadap sektor yang defensif. Adapun saham jagoannya jatuh pada ASII, TLKM, BMRI, BBCA, BBRI, CPIN, MYOR, MAPI dan ACES. 

Untuk kuartal III-2024, RHB Sekuritas Indonesia menyukai sektor perbankan, kesehatan dan migas serta trading buy untuk industri batubara. Sektor yang sensitif dengan suku buka diproyeksikan akan unggul, seperti bank, otomotif, semen dan properti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×