Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah sekuritas mulai mengerek naik target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk tahun ini. Sentimen hasil pemilu yang berjalan kondusif menjadi salah satu pertimbangannya.
Head of Research Ciptadana Sekuritas Arief Budiman menaikkan target IHSG tahun ini dari semula 7.500 menjadi 7.700. Target ini menyiratkan price to earnings ratio (PER) sebesar 13,2 kali.
Sentimen pemerintahan yang stabil dan kebijakan yang berkesinambungan menjadi faktor utama yang membawa potensi kenaikan (upside) di pasar saham. Ciptadana meyakini, pelaku pasar mengharapkan adanya transisi yang mulus dari pemerintahan saat ini ke pemerintahan berikutnya.
“Kami memperkirakan hal ini akan mengarah pada reli pasar jangka pendek karena memudarnya ketidakpastian pemilu,” terang Arief.
Baca Juga: Mirae Asset Optimistis IHSG Bisa Tembus Level 7.600 pada Kuartal I 2024
Pelaku pasar selanjutnya akan berfokus pada susunan kabinet, terutama pada posisi menteri keuangan.
Dari sisi eksternal, investor akan mencermati risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Januari
Dalam jangka pendek, Arief menilai ada sejumlah saham yang mendapatkan manfaat dari sentimen positif pemilu. Pertama, saham emiten yang terkait dengan pengembangan ibu kota baru di antaranya saham produsen semen yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Kemudian saham emiten real estate seperti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Berikutnya saham emiten konstruksi seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT PP Tbk (PTPP) juga diuntungkan dalam jangka pendek.
Kedua, emiten yang terlibat dalam proyek-proyek hilirisasi komoditas logam, seperti PT Adaro Minerals Tbk (ADMR), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Baca Juga: Pemilu Kondusif, Samuel Sekuritas Kerek Target IHSG, Cermati Saham yang Dijagokan
Ketiga, saham yang mendapat manfaat dari arus masuk dana asing saat ini, yakni emiten perbankan seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Serta saham emiten telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News