Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,11% atau 98,118 poin ke level 7.313,86 pada akhir perdagangan Selasa (23/7).
Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang melihat IHSG cenderung sideways sepanjang perdagangan Selasa (23/7). Secara teknikal, keberadaan strong resistance di 7.330-7.350 membatasi penguatan IHSG dalam jangka pendek.
Alrich mengatakan, IHSG akan didorong oleh sentimen dari eksternal di antaranya, pasar masih mencerna keputusan pengunduran diri Joe Biden sebagai Calon Presiden Partai Demokrat terhadap peta pemilu AS pada November 2024 mendatang. Sejumlah analis memperkirakan peluang besar Donald Trump untuk memenangi pemilu tersebut.
"Selain itu isu kebijakan inward looking, peningkatan intensitas perang dagang AS-China dan dampaknya terhadap nilai perdagangan dunia kembali mengemuka," ujar Alrich pada Kontan.co.id, Selasa (23/7).
Baca Juga: Ramai-Ramai Sekuritas Mulai Memangkas Target IHSG di Akhir 2024
Sementara dari dalam negeri, Alrich melihat pasar mengantisipasi data Foreign Direct Investment (FDI) kuartal II 2024. Data ini dapat mempengaruhi cara pasar memandang outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia di sisa tahun 2024. Pasar memang telah mengantisipasi potensi perlambatan pertumbuhan FDI di tahun pemilu.
"Dengan begitu kami proyeksikan IHSG pada Rbu akan bergerak pada rentang support 7.250, pivot 7.300 dan resistance 7.350," ungkapnya.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya juga melihat pola pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah yang terjadi. Sedangkan dalam rentang jangka pendek masih terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian jika terjadi koreksi minor, mengingat kondisi perekonomian masih dalam keadaan stabil.
"Sehingga IHSG masih akan cenderung bergerak sideways dengan rentang 7231 - 7354," jelasnya.
William merekomendasikan untuk mencermati saham INDF, BBCA, JSMR, TLKM, BBNI, CTRA. dan AALI. Sementara Alrich merekomendasikan untuk mencermati saham EXCL, TOWR, MBMA, EMTK, dan ERAA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News