Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, menilai bahwa selain ditopang strategi ekspansi proyek, PANI juga akan mendapatkan dorongan dari rencana aksi korporasi berupa rights issue.
Rights issue ini dirancang untuk menambah modal dengan menerbitkan hingga 1,21 miliar saham baru bernilai nominal Rp 100 per saham.
Dengan skema tersebut, PANI menargetkan dapat menggalang dana segar hingga Rp 16,7 triliun. Tambahan modal tersebut nantinya akan digunakan untuk mempercepat pengembangan proyek, memperkuat strategi pemasaran, serta memperluas penetrasi pasar.
Baca Juga: CPIN Kantongi Laba Rp 1,9 Triliun di Semester I-2025, Cek Rekomendasi Analis
Namun, rencana rights issue ini masih menunggu persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 9 Oktober 2025. Jika disetujui, pelaksanaan rights issue direncanakan mulai Desember mendatang.
Meski optimisme tinggi, Liza mengingatkan investor untuk tetap berhati-hati. Menurutnya, saham PANI saat ini memiliki level support di Rp 15.575 dan resistance di Rp 16.900.
Ia memperkirakan target harga berada pada kisaran Rp 17.000 hingga Rp 17.250 per saham. Dengan kata lain, investor disarankan mengambil posisi “wait and see” sembari menantikan kejelasan aksi korporasi dan realisasi proyek strategis PANI.
Baca Juga: Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Kejar Target Marketing Sales Rp 5,3 Triliun pada 2025
Dengan kombinasi percepatan pembangunan proyek besar, dukungan infrastruktur baru, tren penurunan suku bunga, serta rencana penguatan modal melalui rights issue, PANI berusaha memastikan posisinya tetap kompetitif di tengah persaingan ketat industri properti nasional.
Selanjutnya: Rupiah Menguat Tipis, Peso Filipina dan Ringgit Malaysia Jadi yang Terlemah di Asia
Menarik Dibaca: iPhone 17 Rilis, Intip Bocoran Spesifikasi & Teknologinya Lewat Informasi Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News