kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.713   -72,00   -0,43%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Intip Rekomendasi Saham Summarecon (SMRA) yang Cetak Marketing Sales Rp 3,1 Triliun


Kamis, 28 Agustus 2025 / 08:03 WIB
Intip Rekomendasi Saham Summarecon (SMRA) yang Cetak Marketing Sales Rp 3,1 Triliun
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham Summarecon Agung (SMRA) yang berhasil cetak marketing sales sebesar Rp 3,1 triliun


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTAKinerja PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) diperkirakan cetak kinerja positif di tahun 2025. Hal tersebut terjadi setelah SMRA cetak pendapatan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp 3,1 triliun hingga pertengahan Agustus 2025.

Adapun capaian ini sudah sekitar 60% dari target marketing sales SMRA di Rp 5 triliun hingga akhir tahun.

Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia juga melihat, perseroan tengah fokus diversifikasi sumber penjualan dan fokus pada proyek di Tangerang untuk menjaga momentum.

“Ini membuat strategi penjualan di 2025 lebih merata,” katanya kepada Kontan, Rabu (27/8/2025).

Baca Juga: Summarecon (SMRA) Raih Marketing Sales Rp 3,1 Triliun, Optimis Target Tercapai

Sementara itu, Liza bilang, stimulus Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) masih menjadi katalis positif ke depan.

Senada, Managing Director Research and Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su mengatakan, diskon PPN rumah 100% akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan penjualan rumah pada tahun 2025.

Sebagaimana pada tahun 2024, Harry melihat, kinerja keuangan sejumlah perusahaan properti turut didorong oleh insentif ini.

Kendati begitu, ia bilang, saat ini tingkat suku bunga KPR berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. 

“Mengingat sebagian besar transaksi rumah dilakukan melalui pembiayaan KPR, dampak positif dari insentif PPN mungkin tidak akan sebesar tahun sebelumnya,” ujar Harry kepada Kontan.

 

Dengan demikian, ia menilai arah kebijakan suku bunga KPR ke depan akan menjadi sentimen penting yang perlu diperhatikan.

Dus, Harry merekomendasikan beli SMRA dengan target harga Rp 600 per saham. Adapun, Liza merekomendasikan bisa beli SMRA di target harga Rp 580 - Rp 600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×