kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.682   19,00   0,11%
  • IDX 8.650   -10,84   -0,13%
  • KOMPAS100 1.191   -1,19   -0,10%
  • LQ45 853   4,51   0,53%
  • ISSI 308   -5,08   -1,62%
  • IDX30 440   5,88   1,36%
  • IDXHIDIV20 509   7,43   1,48%
  • IDX80 133   -0,35   -0,26%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   2,14   1,55%

Ada Peluang Santa Claus Rally, Beberapa Saham Ini Bisa Dicermati


Senin, 15 Desember 2025 / 13:37 WIB
Ada Peluang Santa Claus Rally, Beberapa Saham Ini Bisa Dicermati
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif cenderung melemah sepanjang perdagangan pekan lalu atau di periode 8-12 Desember 2025.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif cenderung melemah sepanjang perdagangan pekan lalu atau di periode 8-12 Desember 2025. Meski demikian, IHSG sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di level 8.777, dengan investor asing membukukan net buy sekitar Rp 892 miliar.

Dalam sepekan terakhir, terdapat enam sektor saham yang mencatatkan penguatan, sementara sektor lainnya melemah. Saham sektor energi menjadi penopang utama laju IHSG dengan kenaikan sebesar 6,49%, ditopang lonjakan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang menguat sekitar 54,62%.

Kenaikan saham BUMI dipicu spekulasi pasar terkait potensi masuknya saham tersebut ke dalam indeks MSCI Standard Cap, setelah sebelumnya tercatat di MSCI IMI dan MSCI Small Cap Index.

Baca Juga: Santa Claus Rally Berpeluang Terjadi, Analis Rekomendasikan Akumulasi Bertahap

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus menilai, pergerakan IHSG pekan lalu didorong sejumlah sentimen global dan domestik. Dari global, Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,50%-3,75% sesuai ekspektasi pasar, di tengah perbedaan pandangan internal anggota FOMC.

Selain itu, data JOLTs Job Opening Amerika Serikat Oktober 2025 naik tipis menjadi 7,67 juta.

Sementara dari dalam negeri, sentimen positif datang dari Consumer Confidence Index Indonesia November 2025 yang meningkat ke level 124 dari 121,2 pada bulan sebelumnya. Pasar juga mencermati rencana pertemuan perwakilan dagang AS, Jamieson Greer, dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membahas keberlanjutan kesepakatan dagang kedua negara.

Untuk perdagangan pekan ini (15-19 Desember 2025), Indri menyebut, pelaku pasar akan mencermati rilis data Non Farm Payrolls AS Oktober dan November, S&P Global Composite PMI Flash AS Desember, serta data inflasi AS November yang diperkirakan turun tipis ke level 3%.

Dari domestik, perhatian tertuju pada keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI), dengan konsensus pasar memperkirakan penurunan BI rate sebesar 25 basis poin ke level 4,5%.

“Berdasarkan konsensus data ekonomi Amerika Serikat, kondisi ini membuka peluang bagi Federal Reserve untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga pada kuartal I 2026,” kata Indri dalam risetnya, Minggu (14/12/2025).

Meski demikian, Indri memprediksi, BI belum akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya pada pekan ini dan berpotensi melakukannya pada awal 2026. Kondisi tersebut dinilai membuka peluang aliran dana masuk ke pasar saham domestik.

Baca Juga: IHSG Menguat ke Atas 8.700 di Sesi Pertama, Top Gainers LQ45: MDKA, KLBF, ISAT

Di sisi lain, fokus pelaku pasar juga tertuju pada emiten-emiten yang berpotensi masuk dalam rebalancing indeks MSCI, sehingga mendorong pergerakan harga saham secara teknikal.

Indri pun menilai pasar saham Indonesia tengah memasuki periode akhir tahun yang identik dengan fenomena window dressing dan Santa Claus Rally.

“Saat ini IHSG telah menguat sekitar 1,78% secara month to date. Kami menilai IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan dengan pergerakan bervariasi cenderung menguat di kisaran support 8.570 dan resistance 8.800,” jelasnya.

Indri merekomendasikan sejumlah saham yang dinilai berpotensi diuntungkan dari momentum Santa Claus Rally.

Misal, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), IPOT merekomendasikan buy di level Rp 2.640 dengan target harga Rp 2.800 dan stop loss di bawah Rp 2.560.

Sementara saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) direkomendasikan buy on breakout di level Rp 1.340 dengan target harga Rp 1.445 dan stop loss di bawah Rp 1.290.

Adapun saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) direkomendasikan buy di level Rp 8.200 dengan target harga Rp 8.800 dan stop loss di bawah Rp 8.000.

Selanjutnya: OJK Buka Suara Soal Kasus Peretasan Rp 200 Miliar Lewat BI Fast

Menarik Dibaca: Harga Emas Lanjut Naik Hari Kelima saat Pasar Saham Asia Keok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×