kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

Kinerja Emiten Semen Ikut Tertekan Penurunan Daya Beli, Cek Rekomendasi Analis


Kamis, 13 Maret 2025 / 19:45 WIB
Kinerja Emiten Semen Ikut Tertekan Penurunan Daya Beli, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat semen merek Indocement produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) di pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (5/8/2024). Kinerja emiten semen diproyeksikan bisa tertekan pelemahan daya beli masyarakat pada tahun 2025 ini. Cermati seperti apa rekomendasi analis.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten semen diproyeksikan bisa tertekan pelemahan daya beli masyarakat di tahun 2025 ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, deflasi pada Januari 2025 mencapai 0,76% month to month (mtm), sementara pada Februari mencapai 0,48% mtm.

Director of Commercial & Logistic PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) alias Semen Merah Putih, Surindro Kalbu Adi mengaku, tak terlalu mengkhawatirkan terkait deflasi di dua bulan pertama tahun 2025.

Sebab kondisi pasar masih beradaptasi dengan pergantian pemerintah baru. Alhasil, pergerakannya masih belum agresif di kuartal I 2025.

Baca Juga: Kinerja SIDO Terdampak Pelemahan Daya Beli, Cek Rekomendasi Analis

“Namun, industri infrastruktur itu selalu akan mengikuti spending pemerintah. Meskipun ada efisiensi, tetapi kita tunggu dan lihat nanti ke depan,” ujarnya saat ditemui Kontan, Rabu (12/3).

Pada tahun 2025, CMNT menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar. “Proyek customer saat ini belum banyak dari pemerintah, karena budget pemerintah belum turun,” tuturnya. 

 

Surindro tak memungkiri kinerja industri semen memang penuh tantangan di tahun 2025. Di antaranya berasal dari lemahnya daya beli, penurunan anggaran infrastruktur pemerintah, dan oversupply.

Oleh karena itu, CMNT ke depan akan fokus mengembangkan inovasi hijau dan produk-produk turunan di hilir produksi, serta melakukan ekspor. Saat ini, negara tujuan ekspor CMNT adalah Madagaskar, Sri Lanka, Bangladesh, Australia, Mauritius, Afrika Selatan, dan Uganda.

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit di 2025, Cek Rekomendasi Analis

“Ini menyikapi kalau seandainya nanti di pasar domestik marketnya lagi tidak baik. Itu sebabnya pabrik Merah Putih itu selalu full capacity,” ungkapnya.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, kinerja fundamental emiten semen saat ini tengah berat, khususnya dari laba bersih. Hal itu disebabkan oleh terjadinya oversupply dan permintaan yang stagnan.

“Apalagi terjadi deflasi secara tahunan. Daya beli masyarakat melemah juga ditopang kelas atas, bukan oleh kelas menengah seperti saat covid-19,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (13/3).

Secara teknikal, kinerja saham juga dalam fase penurunan. Misalnya, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) sahamnya sudah turun 29,18% sejak awal tahun alias year to date (YTD).


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×