Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel menguat dengan dorongan ketatnya pasokan bijih nikel serta kenaikan harga stainless steel di negara konsumen utama yakni China.
Sementara pergerakan harga logam lainnya lebih terbatas. Investor masih menanti hasil pertemuan Federal Reserve yang diprediksi akan menaikkan suku bunga. Di samping itu, investor juga menanti arah kebijakan The Fed tahun depan.
Mengutip Bloomberg, Rabu (13/12) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,2% ke level US$ 11.200 per metrik ton pada pukul 14.35 waktu Shanghai setelah tergerus 1,5% pada Selasa (12/12).
"Pasokan bijih nikel Indonesia gagal mengimbangi berkurangnya pasokan dari Filipina selama musim penghujan dan ketatnya bijih nikel merupakan dukungan jangka pendek pada harga nikel," kata Wu Xiangfeng, analis Huatai Futures Co kepada Bloomberg.
Sementara harga stainless steel di China menurut Wu juga lebih tinggi lantaran beberapa pabrik berhenti beroperasi akibat pemeliharaan rutin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News