Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel memimpin koreksi logam industri di London Metal Exchange (LME) setelah pertumbuhan laba industri China menunjukkan perlambatan. Hal tersebut memicu kekhawatiran permintaan dari negeri Panda sebagai pengguna logam terbesar di dunia.
Mengutip Bloomberg, Senin (27/11), harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di LME jatuh 3,1% menjadi US$ 11.665 per metrik ton pada pukul 14.45 waktu Shanghai. Sebagian besar logam lain juga turun lebih dari 1%. Sementara harga nikel di Shanghai Futures Exchange tergerus 3,5%.
SMM Information & Technology dalam sebuah catatan menyatakan, laba sektor industri China bulan ini melambat jika dibandingkan dengan bulan lalu. Hal ini menjadi bukti lebih lanjut terkait melemahnya ekonomi pada kuartal keempat.
"Sentimen di pasar logam juga terlukai setelah harga saham domestik turun," kata Jia Zheng seperti dikutip Bloomberg.
Sebelumnya, indeks enam logam LME naik enam hari beruntun hingga Jumat pekan lalu. Kenaikan harga ditopang oleh aksi mogok kerja tambang tembaga serta melemahnya dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News