kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulia Industrindo (MLIA) optimistis kinerjanya akan membaik di semester II


Jumat, 07 Agustus 2020 / 20:11 WIB
Mulia Industrindo (MLIA) optimistis kinerjanya akan membaik di semester II
ILUSTRASI. PT Mulia Industrindo Tbk. atau MLIA, produsen lantai keramik dan glass atau produk kaca.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan emiten produsen kaca PT Mulia Industrindo Tbk mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang semester I 2020.

Emiten dengan kode MLIA itu mencatatkan penurunan penjualan bersih hingga 7,94% year on year (YoY) menjadi Rp 1,74 triliun. Di sisi lain, bottom line MLIA tercatat menurun lebih drastis, dari sebelumnya laba bersih periode berjalan hingga Rp 75,01 miliar kini merugi hingga Rp 49,99 miliar.

Direktur dan Corporate Secretary PT Mulia Industrindo Tbk Henry Bun tidak memungkiri penurunan pendapatan itu tidak lepas dari pandemi Covid-19. Di sisi lain, di semeter I 2020 ini terdapat momentum lebaran yang biasanya menekan penjualan.

Baca Juga: Mulia Industrindo (MLIA) menanggung rugi Rp 44,99 miliar di semester I 2020

Asal tahu saja, secara historis komposisi penjualan MLIA di semester I mencapai 45% dari total penjualan sepanjang tahun. Sementara sisanya di semester II 2020.

Adapun di sisa tahun 2020 ini, Henry lebih optimistis. Sebab di akhir semester I MLIA mulai mengoperasikan pabrik botol kemasan dan glass block.

Sejauh ini pabrik tersebut telah beroperasi hingga 75%. Jika sudah beroperasi penuh, kapasitas terpasang botol kemasan meningkat 30% dan kapasitas terpasang glass block meningkat hingga 40%.

Di tengah kondisi pasar yang lesu terdampak pandemi Covid-19, MLIA optimistis pabrik botol kemasan dan glass block masih akan terserap pasar. Diakui Henry, untuk permintaan  glass block masih baik di pasar lokal karena belum banyak pemain di segmen ini.

Sementara untuk produk botol kemasan, MLIA berharap penjualannya di semester II 2020 berpotensi membaik. Sebab, permintaan pasar botol kemasan kebanyakan dari industri makanan dan minuman yang diprediksi membaik di semester II 2020.

"Inventory-nya masih dapat dikelola," jelas Henry kepada Kontan.co.id, Jumat (7/8).

Lebih lanjut Henry mengungkapkan, di tahun 2020 ini volume penjualan MLIA tidak akan banyak berubah. Diprediksi volume penjualan kaca lembaran tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2019 sekitar 537,8 ribu ton. Sementara untuk glass block berpotensi meningkat 20% dari tahun lalu yang sekitar 59,3 ribu ton.

Adapun untuk botol kemasan diprediksi tidak akan jauh berbeda dari tahun lalu. Mengingat, kondisi industri makanan dan minuman sempat tertekan dan baru berangsur membaik di semester II. Adapun tahun lalu, MLIA  mencatatkan volume penjualan botol kemasan 137,3 ribu ron,

Baca Juga: Mulia Industrindo (MLIA) menanggung rugi bersih Rp 22,93 miliar di kuartal I 2020

Hanya saja, untuk volume penjualan kaca pengaman otomotif diprediksi menurun cukup drastis 30%, sebab industri otomotif sendiri tengah tertekan.

Akan tetapi kontribusi kaca pengaman masih tergolong mini terhadap total penjualan, sekitar 5%. Asal tahu saja, tahun lalu volume penjualan produk ini mencapai 935 ribu meter persegi.

Di semester II 2020, Henry berharap kondisi akan pulih sehingga penjualan MLIA dapat kembali membaik. Sebab, diakui Henry, penjualan ekspor MLIA selama pandemi Covid-19 mengalami tekanan karena harga jualnya menjadi menurun sekitar 7% hingga 8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×