Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja emiten properti diprediksi tetap menarik untuk dicermati pada semester II – 2025. Ini didukung sejumlah faktor seperti perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% untuk sektor properti hingga akhir tahun 2025 dan penurunan suku bunga Bank Indonesia ke level 5,25%.
Berikut ulasan dan rekomendasi saham sektor properti dari sejumlah analis :
1. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
Pertumbuhan pendapatan berulang yang kuat untuk PWON didorong oleh rencana penambahan NLA (Net Leasable Area) ritel seluas 297.000 meter persegi (saat ini: 848.000 meter persegi) dan sekitar 2.992 kamar baru di hotel bintang 4 dan 5 (saat ini: 2.266 kamar) pada tahun 2031. Proyek-proyek utama yang sedang direncanakan meliputi pengembangan multiguna di Batam dan Semarang, serta Kota Kasablanka tahap 4, Gandaria City tahap 2, dan Pakuwon Mall tahap 5, yang akan mendorong pertumbuhan jangka menengah. Pendapatan PWON diproyeksi mencapai Rp 6,86 triliun pada tahun 2025.
Rekomendasi : Beli
Target harga : Rp 480
Steven Gunawan, KB Valbury Sekuritas
Baca Juga: Kinerja Diproyeksi Tertekan, Simak Rekomendasi Saham Emiten Properti PANI dan CBDK
2. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
Pada semester I – 2025, kontribusi marketing sales CTRA terkait insentif PPN DTP sebesar 33%. CTRA dinilai mendapatkan manfaat besar dari perpanjangan insentif PPN. CTRA memiliki inventaris senilai Rp1,5 triliun – Rp 2 triliun yang memenuhi syarat untuk diskon PPN, dan 84% penjualan CTRA pada semester pertama 2025 dihargai di bawah Rp5 miliar/unit. CTRA diperkirakan akan mencatat pertumbuhan laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) sebesar 17% pada tahun 2025, didukung oleh serah terima proyek dari prapenjualan tahun fiskal 2023 (yang naik 24% yoy).
Rekomendasi: Beli
Target harga: Rp 1.180
Baruna Arkasatyo dan Joanne Ong, CGS International Sekuritas Indonesia
Baca Juga: Prospek Bisnis Emiten Properti Tersengat Penurunan BI Rate
3. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Potensi kenaikan marketing sales didorong oleh insentif PPN dan potensi katalis dari penurunan suku bunga BI lebih lanjut pada akhir kuartal ketiga 2025/awal kuartal keempat 2025. Selain itu, belanja pemerintah diperkirakan meningkat pada semester kedua 2025. Ini juga akan membantu meningkatkan kepercayaan konsumen. Dampak opex (operational expenditure) juga dapat berasal dari penyesuaian materi pemasaran (meskipun biaya agregat relatif rendah, sekitar 5% dari pendapatan per kuartal pertama 2025).
Rekomendasi: Beli
Target Harga: Rp 800
Ismail Fakhri, BRI Danareksa Sekuritas
4. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berencana mengembangkan proyek hunian premium di Kota Wisata Cibubur melalui Joint Venture PT Karunia Sinar Mentari (KSM), dimana BSDE menguasai 51% saham bersama Sinarmas Land HK. Nilai lahan proyek ini mencapai Rp 2,8 triliun. Selain itu, target marketing sales BSDE Rp 10 triliun tahun 2025 dinilai cukup realistis karena suku bunga Bank Indonesia (BI) sedang turun. Jika BI menurunkan suku bunga lagi, maka diproyeksikan bisa mendorong permintaan, namun perlu dilihat juga akan ada persaingan antar marketing sales di sektor properti.
Rekomendasi : Beli
Target harga : Rp 980
Indy Naila, Edvisor Profina Visindo
Selanjutnya: HBA dan HMA Periode Pertama Agustus 2025, Tiga Jenis Batubara Kompak Alami Penurunan
Menarik Dibaca: Waspadai Anak yang Menggunakan Chatbot AI dan Teman Virtual di Era Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News