Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
Lebih lanjut Henry mengungkapkan, di tahun 2020 ini volume penjualan MLIA tidak akan banyak berubah. Diprediksi volume penjualan kaca lembaran tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2019 sekitar 537,8 ribu ton. Sementara untuk glass block berpotensi meningkat 20% dari tahun lalu yang sekitar 59,3 ribu ton.
Adapun untuk botol kemasan diprediksi tidak akan jauh berbeda dari tahun lalu. Mengingat, kondisi industri makanan dan minuman sempat tertekan dan baru berangsur membaik di semester II. Adapun tahun lalu, MLIA mencatatkan volume penjualan botol kemasan 137,3 ribu ron,
Baca Juga: Mulia Industrindo (MLIA) menanggung rugi bersih Rp 22,93 miliar di kuartal I 2020
Hanya saja, untuk volume penjualan kaca pengaman otomotif diprediksi menurun cukup drastis 30%, sebab industri otomotif sendiri tengah tertekan.
Akan tetapi kontribusi kaca pengaman masih tergolong mini terhadap total penjualan, sekitar 5%. Asal tahu saja, tahun lalu volume penjualan produk ini mencapai 935 ribu meter persegi.
Di semester II 2020, Henry berharap kondisi akan pulih sehingga penjualan MLIA dapat kembali membaik. Sebab, diakui Henry, penjualan ekspor MLIA selama pandemi Covid-19 mengalami tekanan karena harga jualnya menjadi menurun sekitar 7% hingga 8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News