Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Lembaga pemeringkat, Moody's Investors Service (Moody's) mempertahankan peringkat (corporate family rating) PT Gajah Tunggal di posisi B2, meski kinerja keuangan produsen ban itu merosot di 2013 lalu.
Penjualan bersih GJTL di tahun lalu memang turun tipis menjadi Rp 12,35 triliun dari 2012 yang Rp 12,58 triliun. Di sisi lain, beberapa pos beban GJTL justru naik cukup signifikan.
Beban penjualan, misalnya, naik 44,33% year-on-year (yoy) menjadi Rp 707,86 miliar. GJTL juga dihantam lonjakan kerugian atas mata uang yang di tahun lalu mencapai Rp 889,99 miliar. Dua faktor ini menyebabkan laba bersih GJTL hanya mencapai Rp 120,33 miliar, merosot 89,4% yoy.
Brian Grieser, Vice-President dan Analis Senior Moody's menyatakan, penurunan kinerja GJTL di tahun lalu sudah sesuai dengan ekspektasi.
Moody's, sejak awal, memprediksi tekanan yang dihadapi GJTL akan kian berat seiring semakin ketatnya persaingan antar produsen ban, penurunan harga karet dunia dan tingginya beban transportasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Lonjakan biaya juga diperburuk oleh depresiasi nilai tukar rupiah di paruh kedua 2013," tulis Grieser dalam keterangan resmi, Selasa (1/4). Faktor-faktor tersebut menjadi penyebab utama penurunan margin laba GJTL di tahun lalu.
Kendati tekanan kian hebat, Moody's menilai, GJTL tetap layak menggenggam rating B2 lantaran leverage yang tidak terlalu besar, yakni 3 kali di akhir tahun lalu. Profil likuiditas GJTL pun dinilai Moody's masih solid meski dihantam berbagai sentimen negatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News