kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minat investor ke reksadana saham syariah offshore meningkat meski kinerja negatif


Rabu, 03 Juni 2020 / 20:46 WIB
Minat investor ke reksadana saham syariah offshore meningkat meski kinerja negatif
ILUSTRASI. Mayoritas reksadana saham syariah offshore mengalami penurunan kinerja sejak awal tahun.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Meski kinerja menurun, minat investor domestik pada reksadana saham syariah offshore tidak lantas berkurang. Bahkan, manajer investasi berencana meluncurkan reksadana saham syariah offshore baru. Mengacu pada pengumuman KSEI, Eastspring Investments Indonesia telah mendaftarkan reksadana baru, yaitu Reksadana Syariah Eastspring Syariah Greater China Equity USD.

Wawan mengatakan reksadana saham offshore yang memilih saham asal China menarik, karena kini di China penyebaran Covid-19 sudah terkontrol dan aktivitas ekonomi sudah dibuka meski tetap dengan batasan. "China sudah ada perbaikan ini menarik untuk investasi ke sana karena dia negara pertama yang sukses hadapi Covid-19," kata Wawan.

Baca Juga: Kinerja reksadana pendapatan tetap memimpin sepanjang Mei

Secara keseluruhan, Wawan mencatat dana kelolaan atawa asset under management (AUM) reksadana saham syariah offshore mencapai US$ 636 juta di akhir tahun lalu. AUM reksadana jenis ini sempat turun ke US$ 572 juta di Maret 2020, tetapi kembali naik di akhir Apirl menjadi US$ 623 juta.

Membaiknya AUM reksadana saham syariah offshore menandakan investor masih tertarik dengan reksadana yang beraset global tersebut. Wawan menyarankan reksadana ini cocok dimiliki untuk diversifikasi investasi, terutama bagi investor yang menginginkan berinvestasi di sektor teknologi.

Maklum, pilihan emiten di sektor teknologi dalam negeri masih terbatas. Selain itu, reksadana dengan denominasi dolar AS ini cocok bagi investor yang memang memiliki kebutuhan dalam dolar AS.

Baca Juga: IHSG diproyeksi menyentuh 5.000 pada perdagangan Kamis (4/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×