kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.264   -98,00   -0,60%
  • IDX 7.948   88,80   1,13%
  • KOMPAS100 1.117   14,18   1,29%
  • LQ45 833   10,32   1,25%
  • ISSI 267   2,30   0,87%
  • IDX30 430   4,91   1,15%
  • IDXHIDIV20 499   5,24   1,06%
  • IDX80 126   1,70   1,37%
  • IDXV30 134   2,62   1,99%
  • IDXQ30 140   1,79   1,30%

Bursa Asia Cerah Pagi Ini, Investor Nantikan Hasil Nvidia dan Keputusan The Fed


Senin, 25 Agustus 2025 / 08:35 WIB
Bursa Asia Cerah Pagi Ini, Investor Nantikan Hasil Nvidia dan Keputusan The Fed
ILUSTRASI. An electronic board shows Shanghai and Shenzhen stock indices as people walk on a pedestrian bridge at the Lujiazui financial district in Shanghai, China April 2, 2025. REUTERS/Go Nakamura


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Pasar saham Asia menguat pada perdagangan Senin (25/8/2025) seiring optimisme investor terhadap prospek pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS), serta menanti laporan keuangan Nvidia yang diharapkan bisa menopang valuasi tinggi sektor teknologi.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell menunjukkan sinyal dovish, sehingga pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 84% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada September mendatang.

Baca Juga: Bursa Asia Kompak Menguat di Pagi Ini (25/8), Hang Seng Dibuka Melonjak 1%

Bahkan, pasar menilai setidaknya akan ada pelonggaran hingga 100 bps menuju kisaran 3,25%-3,5% pada pertengahan 2026.

Perubahan arah kebijakan tersebut mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury) dan dolar melemah, yang dinilai bisa memperbaiki prospek laba korporasi.

Namun, hal ini juga mencerminkan adanya kekhawatiran terhadap pelemahan pasar tenaga kerja dan ekonomi AS.

“Berita ini memperkuat pandangan kami bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan moneter merespons melemahnya permintaan tenaga kerja. Risiko perlambatan pertumbuhan global kuartal ini juga cenderung ke sisi positif,” ujar Bruce Kasman, Kepala Riset Ekonomi Global JPMorgan.

Meski demikian, pasar masih menanti rilis data indeks harga konsumsi personal (PCE) AS pada Jumat (29/8).

Diperkirakan, inflasi inti naik ke level tertinggi sejak akhir 2023 di 2,9%. Jika realisasi lebih tinggi, reli obligasi berjangka panjang bisa tertekan, apalagi pemerintah AS melepas obligasi baru senilai US$ 183 miliar pekan ini.

Baca Juga: Dolar AS Sulit Bangkit, Sentimen Pasar Didikte Sinyal Dovish The Fed

Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun bertahan di 4,263% setelah turun 7 bps pada Jumat lalu.

Sementara itu, investor di Asia mengikuti penguatan Wall Street. Indeks Nikkei Jepang naik 0,8%, indeks saham Korea Selatan menguat 0,7%, dan bursa Australia menanjak 0,9%.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menambah 0,4%.

Nantikan Kinerja Nvidia

Dari Wall Street, fokus investor tertuju pada laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis Rabu (27/8/2025).

Perusahaan semikonduktor ini diproyeksikan mencatatkan kenaikan laba per saham hingga 48% dengan pendapatan kuartal II fiskal mencapai US$ 45,9 miliar.

Baca Juga: Simak, Berikut Proyeksi IHSG dan Kalender Event Ekonomi dari KISI Sekuritas (25/8)

Opsi perdagangan saham Nvidia menunjukkan potensi pergerakan harga hingga 6% ke kedua arah, yang dapat memicu gejolak pasar mengingat valuasi perusahaan ini mencapai US$ 4 triliun.

Analis juga menunggu kabar lebih lanjut terkait prospek pengiriman chip ke China, serta detail kesepakatan dengan Presiden AS Donald Trump terkait pembayaran 15% pendapatan dari penjualan chip tertentu di Negeri Tirai Bambu kepada pemerintah AS.

Trump pekan lalu juga mengumumkan bahwa AS akan membeli 9,9% saham Intel senilai US$ 8,9 miliar atau US$ 20,47 per saham, lebih rendah dibanding harga penutupan Intel di US$ 24,80.

Valuta dan Komoditas

Di pasar mata uang, dolar AS stabil di 147,28 yen setelah anjlok 1% pada Jumat dari level 148,77. Euro berada di US$ 1,1702 setelah sempat menyentuh level terendah US$ 1,1583.

Sumber Reuters menyebutkan Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan mempertahankan suku bunga pada rapat September.

Namun, pembicaraan mengenai potensi pemangkasan bisa kembali mengemuka di musim gugur jika ekonomi Eropa melemah.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Rebound, Simak Saham Pilihan BNI Sekuritas Hari Ini (25/8)

Melemahnya dolar juga menopang harga emas, yang bertahan di US$ 3.365 per ons setelah naik 1% akhir pekan lalu. Harga minyak pun stabil di tengah belum adanya kemajuan negosiasi Rusia-Ukraina.

Harga minyak Brent naik tipis menjadi US$ 67,31 per barel, sedangkan minyak WTI AS menguat 0,2% ke US$ 63,78 per barel.

Selanjutnya: Harga Emas Antam Turun Rp 4.000 Jadi Rp 1.929.000 Per Gram Pada Hari Ini (25/8)

Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Senin (25/8/2025) Kompak Stagnan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×