Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Senin (25/8/2025). Pukul 09.01 WIB, IHSG menguat 73,19 poin atau 0,92% ke 7.933,65.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar memperkirakan secara teknikal IHSG masih mengarah ke bearish. Pada Senin (25/8/2025), pergerakannya akan berada dalam rentang 7.782 - 7.958.
IHSG ditutup di 7,858.85 pada 22 Agustus 2025 setelah bergerak di kisaran 7,913.39–7,858.85. Secara statistik dikategorikan short term (30 hari) dengan R-squared 0.848, Z-score 1.44, dan slope positif 26.70, menandakan tren menengah masih terjaga. Area teknikal penting berada di resistance 7,917–7,958 dan support 7,829–7,782, dengan critical level 7,782 sebagai batas utama. Indikator teknikal mengarah bearish. MACD 121.43 vs 123.24 negatif, MFI 18.09 dan RSI 19.42 di zona oversold ekstrem, W%R -75.83 serta CMO -61.17 menegaskan dominasi tekanan jual.
Kondisi ini menunjukkan indeks jenuh jual, dengan peluang rebound hanya valid bila menembus resistance terdekat. Volume harian 399,412,439 lebih tinggi dari rata-rata 276,613,159, mencerminkan transaksi ramai meski didominasi distribusi. Selama bertahan di atas support 7,829 dan critical 7,782, potensi rebound terbuka. Namun bila 7,782 ditembus, risiko koreksi lebih dalam meningkat. Strategi terbaik adalah disiplin menjaga 7,782 sebagai cut loss sambil menunggu konfirmasi rebound di atas 7,917–7,958 menuju 8,072.
Baca Juga: IHSG Menguat pada Senin (25/8/2025) Pagi, SCMA, CTRA, BBTN Top Gainers LQ45
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
BREN.JK ditutup di 8,525 pada 22 Agustus 2025 setelah bergerak di 8,575–8,350. Saham ini masuk kategori short term dengan volatilitas tinggi (Beta 1.969) dan tren menengah masih terjaga (Z-score 1.22, slope 77.76). Level penting berada di resistance 8,750–9,025 dan support 8,225–7,950, dengan cut loss di 7,950. Indikator teknikal mayoritas bearish: MACD negatif, MFI 30.74 melemah, RSI 28.53 oversold, serta W%R -37.19 dan CMO -42.64 menegaskan tekanan jual.
Meski begitu, kondisi jenuh jual memberi peluang rebound bila harga bertahan di atas support. Volume 18,611,300, lebih rendah dari rata-rata 34,402,480, menandakan minat beli turun. Namun foreign buy 3,850,563 lebih tinggi dari foreign sell 3,348,679, menunjukkan akumulasi tipis. Rebound berpotensi terjadi, tetapi tren naik baru terkonfirmasi jika harga menembus 8,750–9,025.
Pada awal perdagangan Senin (25/8/2025), saham BREN dibuka di level Rp 8.575 per saham.
Support : Rp 8.225 - Rp 7.950
Resistance : Rp 8.750 - Rp 9.025
Rekomendasi : Trading Buy
2. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
PGEO.JK ditutup di 1,415 pada 22 Agustus 2025 setelah bergerak di 1,445–1,415. Saham ini tergolong medium term (107 hari) dengan R-squared 0.844, korelasi 0.862, dan Beta 1.104. Z-score 1.42 serta slope positif 9.72 menandakan tren menengah masih terjaga. Level penting berada di resistance 1,460–1,490 dan support 1,395–1,365, dengan cut loss di 1,365. Indikator teknikal masih bearish: MACD negatif, MFI 52.97 netral, RSI 35.75 mendekati oversold, W%R -91.70 jenuh jual, dan CMO -28.49 menegaskan tekanan jual.
Peluang rebound terbuka bila harga mampu bertahan di atas support. Volume 42,276,100, lebih rendah dari rata-rata 89,814,676, menunjukkan lemahnya minat beli. Meski demikian, PVR 2.82 dan VVR 3.98 mencerminkan volatilitas tinggi. Dari sisi asing, foreign sell 13,741,061 lebih besar dibanding foreign buy 8,000,227, menandakan distribusi dominan. Rebound mungkin terjadi, tetapi tren naik baru terkonfirmasi bila menembus 1,460–1,490.
Pada awal perdagangan Senin (25/8/2025), saham PGEO dibuka di level Rp 1.425 per saham.
Support : Rp 1.395 - Rp 1.365
Resistance : Rp 1.460 - Rp 1.490
Rekomendasi : Trading Buy
3. PT Indosat Tbk (ISAT)
ISAT.JK ditutup di 2,090 pada 22 Agustus 2025 setelah bergerak di 2,190–2,090. Saham ini tergolong medium term (110 hari) dengan R-squared 0.806, korelasi 0.903, Beta 1.255, Z-score 1.29, dan slope positif 8.38 yang menandakan tren menengah masih terjaga. Level teknikal berada di resistance 2,160–2,200 dan support 2,080–2,040, dengan cut loss di 2,040. Indikator teknikal bearish dengan MACD negatif, MFI 8.64, RSI 8.54, W%R -88.41, dan CMO -89.92 yang menandakan kondisi oversold ekstrem.
Rebound jangka pendek berpotensi muncul bila harga bertahan di atas support, dengan konfirmasi kuat jika menembus resistance. Volume perdagangan 18,725,800, di bawah rata-rata 22,076,507, mencerminkan minat beli melemah. Namun PVR 2.39 dan VVR 3.89 menunjukkan volatilitas tinggi. Dari sisi asing, foreign buy 4,357,794 lebih besar dari foreign sell 3,462,153, menandakan akumulasi tipis. Dengan kondisi oversold, rebound berpotensi terjadi, tetapi tren naik baru terkonfirmasi bila harga menembus 2,160–2,200.
Pada awal perdagangan Senin (25/8/2025), saham ISAT dibuka di level Rp 2.080 per saham.
Support : Rp 2.160 - Rp 2.200
Resistance : Rp 2.080 - Rp 2.040
Rekomendasi : Trading Buy
Selanjutnya: BEI Buka Kode Domisili Investor di BEI Mulai Perdagangan Hari Ini, Senin (25/8/2025)
Menarik Dibaca: IHSG Menguat 1%, Saham-saham big caps Mendorong Indeks
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News