kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Meski Sedang Terkoreksi, Harga Bitcoin Diprediksi Capai US$ 140.000 di awal 2025


Minggu, 22 Desember 2024 / 20:04 WIB
Meski Sedang Terkoreksi, Harga Bitcoin Diprediksi Capai US$ 140.000 di awal 2025
ILUSTRASI. Mata uang digital kripto: Litecoin, Dogecoin, Bitcoin, Ethereum, Shiba. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

Tahun besar kripto

Fyqieh menilai tahun 2025 bisa menjadi tahun yang besar bagi mata uang kripto, terutama saat Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

Selama kampanyenya, Trump mempromosikan dirinya sebagai 'presiden kripto', yang mendapatkan dukungan dari banyak orang di komunitas kripto.

Untuk awal tahun 2025, Bitcoin dinilai juga akan mengalami dengan baik. Pasar yakin bahwa kebijakan Trump yang pro-kripto dapat membantu mendorong harga lebih tinggi.

Salah satu katalis utama yang bisa mendongkrak harga Bitcoin cs adalah peningkatan arus masuk modal ke ETF Bitcoin spot di AS.

Baca Juga: Pernyataan Powell Bikin Pasar Kripto Anjlok, Investor Nantikan Reli Sinterklas

Sebab, ETF Bitcoin memberikan akses mudah bagi investor institusional dan ritel untuk berinvestasi di Bitcoin tanpa perlu memahami teknis penyimpanan atau risiko keamanan.

"Dengan meningkatnya permintaan ETF, harga Bitcoin dapat terdorong karena likuiditas yang lebih besar dan eksposur institusi terhadap aset ini," sebutnya.

Katallis selanjutnya adalah stimulus ekonomi yang diumumkan oleh beberapa negara, terutama AS, akan menciptakan likuiditas baru yang signifikan di pasar keuangan. "Relevansi untuk kripto, sebagian dari likuiditas itu umumnya mengalir ke aset spekulatif, termasuk Bitcoin dan kripto lainnya, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi," terangnya.

Fyqieh mencontohkan, ketika pandemi COVID-19 terjadi pada 2020 stimulus besar-besaran oleh pemerintah AS mendorong kenaikan harga Bitcoin hingga mencapai ATH baru. Likuiditas tambahan memungkinkan lebih banyak arus modal masuk ke pasar kripto.

Katalis lainnya dari The Fed yang telah memberikan indikasi kemungkinan penurunan suku bunga di masa depan. Meski bersikap lebih hawkish, tetapi pemangkasan suku bunga akan tetap ada.

Baca Juga: El Salvador Tetap Lanjutkan Pembelian Bitcoin Meski Ada Peringatan dari IMF

Meski didukung sejumlah katalis, Fyqieh menyarankan investor tetap berhati-hati lantaran pasar kripto sering kali rentan terhadap volatilitas. Hal itu juga dapat mengakibatkan koreksi tajam setelah kegembiraan awal atas kepresidenan Trump memudar.

"Dengan mempertimbangkan siklus pasar, adopsi yang terus meningkat, dan efek dari katalis yang disebutkan maka target harga Bitcoin di kuartal I 2025 diproyeksikan berada di rentang US$ 120.000 hingga US$ 140.000, dengan asumsi tidak ada gangguan besar dari regulasi atau makroekonomi," tutupnya.

Selanjutnya: Empat Orang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di Rumah Sakit Turki

Menarik Dibaca: 4 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau Rutin untuk Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×