kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.251   -36,00   -0,22%
  • IDX 7.569   35,73   0,47%
  • KOMPAS100 1.079   9,86   0,92%
  • LQ45 797   4,23   0,53%
  • ISSI 254   -0,34   -0,13%
  • IDX30 412   3,59   0,88%
  • IDXHIDIV20 472   4,91   1,05%
  • IDX80 120   0,44   0,37%
  • IDXV30 125   0,95   0,77%
  • IDXQ30 132   1,20   0,92%

Menjelang Rilis Laporan Keuangan, Simak Prediksi Kinerja GOTO Ke Depan Dari Analis


Senin, 11 Agustus 2025 / 08:53 WIB
Menjelang Rilis Laporan Keuangan, Simak Prediksi Kinerja GOTO Ke Depan Dari Analis
ILUSTRASI. ilustrasi goto. KONTAN/Panji Indra


Reporter: Ahmad Febrian, Chelsea Anastasia | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan mempublikasikan kinerja keuangan per Juni  2025 pada 13 Agustus 2025. Publikasi itu setelah melakukan penelaahan terbatas (limited review) pada laporan keuangan konsolidasian. 

Harga saham GOTO memang sempat terkoreksi menyentuh Rp 57 pada 21 Juli 2025. Lalu menguat dan sempat kembali ke Rp 65 per saham di akhir Juli 2025. 

Data perdagangan menunjukkan bahwa saham GOTO secara konsisten dibeli oleh investor asing dalam 15 hari perdagangan secara beruntun sejak 18 Juli - 7 Agustus 2025. Total akumulasi net buy asing di saham GOTO mencapai Rp 648,2 miliar. 

“Aksi borong investor asing ini, kemungkinan besar mereka melihat momentum tekanan harga saham GOTO sudah terlalu dalam dan jauh di bawah nilai wajarnya di tengah prospek kinerja kuartal kedua berpotensi positif,” terang Aditya Prayoga, Analis Phintraco Sekuritas, dalam penjelasannya, Senin (11/8). 

Aditya memproyeksi, di tengah kondisi ekonomi makro yang menantang dan kompetisi yang semakin intensif untuk layanan ride hailing dan pengantaran makanan, kinerja GOTO masih dapat tumbuh.  Menurutnya segmen financial technology (fintech) GOTO akan semakin profitabel seiring ekspansi pada bisnis pembayaran maupun pinjaman. 

Baca Juga: Adu Balap Kinerja GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak.com (BUKA)

Sementara itu dari sisi bisnis on demand services (ODS), Ia memproyeksi, GOTO masih mampu menjaga pangsa pasar dan dengan efisiensi operasional serta inovasi produk akan mampu mampu menjaga momentum untuk mencetak profitabilitas yang berkelanjutan.  

“Payment business masih growth, portofolio pinjaman juga berpeluang tetap tumbuh serta fokus tetap pada kualitas kredit melalui penyaluran yang berhati-hati. Pada ODS, margin dan profitabilitas masih terjaga. Overall saya melihat GOTO masih on-track untuk capai pedoman kinerja 2025," kata Aditya lagi.  

GOTO menetapkan pedoman kinerja untuk tahun 2025 dengan EBITDA Grup yang disesuaikan positif sebesar Rp 1,4 triliun- Rp 1,6 triliun. 

Equity Analyst OCBC Sekuritas, Gani melihat pada separuh kedua 2025, Gani memandang GOTO akan berfokus pada penggunaan artificial intelligence (AI) dan big data untuk mengoptimalkan insentif.

Intensitas pendapatan juga didorong oleh inisiatif layanan premium. Seperti Food Express, GoCar Luxe, GoRide Comfort, serta armada pengiriman khusus. Program subscription atau berlangganan dan layanan iklan juga diperkirakan akan terus dioptimalkan GOTO hingga akhir 2025.

Peluang dari lini iklan dinilai menjanjikan. "Pendapatan iklan tumbuh 45% year-on-year (yoy) di kuartal pertama tahun ini. Sehingga momentum tersebut diperkirakan berlanjut sepanjang tahun,” ujar Gani.

Baca Juga: ASII dan GOTO Teratas, Cermati Saham Net Buy Terbesar Asing Selama Sepekan

Tak hanya itu, GoTo Financial (GTF) yang berawal dari peluncuran GoPay  mencatatkan pertumbuhan positif. Gani memperkirakan, portofolio pinjaman tumbuh 54% yoy menjadi Rp 8 triliun hingga akhir tahun 2025, sejalan target manajemen GOTO. 

Kendati, investor disarankan tetap mencermati persaingan segmen transportasi online dan layanan dompet digital yang makin ketat. "Juga, potensi masuknya pemain baru dengan modal besar di kedua segmen tersebut," imbuh Gani.

Sementara itu, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)  pada 18 Juni 2025 lalu, pemegang saham juga menyetujui sejumlah agenda, termasuk menggelar buyback atau pembelian kembali saham senilai Rp 3,3 triliun  (US$ 200 juta) dalam 12 bulan ke depan pasca keputusan buyback. 

Selain itu mengalokasikan sebanyak 32,2 miliar saham treasuri dari pembelian kembali pada tahun 2024, sebagaiinsentif untuk menggunakan dan mengelola program opsi saham (E/MSOP) selama tiga tahun ke depan.

Baca Juga: GOTO Buyback Saham Senilai Rp 3,3 Triliun, Simak Rekomendasi Sahamnya

Research Analyst Deutsche Bank, Peter Milliken memaparkan, langkah-langkah ini jadi sinyal positif bagi pemegang saham dan tata kelola internal. 

Peter merekomendasikan beli GOTO dengan target harga Rp 115 per saham. Gani merekomendasikan beli saham GOTO dengan target harga Rp 100 per saham. 

Konsensus analis Bloomberg juga masih memberikan rekomendasi yang positif untuk saham GOTO. Dari 30 analis sekuritas baik asing maupun lokal yang mengcover saham GOTO, sebanyak 23 memberikan rekomendasi beli dan sisanya hold. 

                           

Selanjutnya: Sama-Sama Naksir Serene, Mohammed Bin Salman Kalahkan Bill Gates dalam 2 Hari

Menarik Dibaca: iPhone 12 Pro, Smartphone Flagship Lawas yang Masih Punya Banyak Kelebihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×