kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Menjelang Publikasi Kinerja Keuangan, Simak Prediksi Analis Terkait Saham GOTO


Senin, 28 April 2025 / 18:41 WIB
 Menjelang Publikasi Kinerja Keuangan, Simak Prediksi Analis Terkait Saham GOTO
ILUSTRASI. Mitra Gojek menunggu pelanggannya di Jakarta, Kamis (10/10/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/10/10/2024


Reporter: Pulina Nityakanti, Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pengumuman kinerja keuangan, pada Senin (28/4), harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melemah 2,38% ke Rp 82 per saham. 

Sebelumnya, harga saham GOTOnaik 5% ke Rp 84 per saham pada perdagangan Jumat (25/4).  Data broker menunjukkan, asing membeli saham GOTO secara kumulatif sebesar Rp 45,2 miliar pada periode 21-25 April 2025.

Aksi akumulasi investor asing di saham GOTO terjadi sejak 23-25 April 2025. Sedangkan pada dua hari awal perdagangan saham GOTO masih mencatatkan net sell asing. 

Data Bloomberg menunjukkan, investor global seperti State Street Corporation dan BlackRock terpantau menambah kepemilikan saham GOTO. Selasa (29/4), GOTO rencananya akan mengumumkan kinerja tiga bulan pertama 2025.

“Meskipun kondisi ekonomi makro cukup menantang dengan  tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) serta adanya peluang faktor musiman di kuartal I, kinerja GOTO berpotensi masih akan solid di triwulan pertama tahun ini dan on-track untuk mencapai pedoman EBITDA Group yang disesuaikan Rp1,4 triliun - Rp1,6 triliun untuk keseluruhan tahun 2025,” papar Sarkia Adelia. analis Panin Sekuritas, dalam keterangannya, Senin (28/4).

Baca Juga: GoTo Financial Proyeksikan Penyaluran Pinjaman Capai Rp 8 Triliun pada Akhir 2025   

Menurutnya, di tengah adanya peluang perbaikan kinerja ini, wajar jika para fund manager global mulai mengakumulasi kembali saham GOTO yang sempat tertekan serta sempat dilepas oleh investor asing saat kondisi pasar bergejolak. 

Sarkia memperkirakan unit bisnis fintech dan on demand services (ODS) GOTO tetap tumbuh baik dari sisi pendapatan maupun profitabilitas.

Inovasi di ODS seperti layanan premium, program subscription, merchant funded promotion, special delivery fleet hingga program subscription tidak hanya akan mendongkrak pertumbuhan top-line dan monetisasi tetapi juga meningkatkan margin.

"Sementara penyaluran pinjaman baik melalui Buy Now Pay Later maupun tunai yang berhati-hati memastikan kualitas aset terjaga dan profitabilitas fintech semakin membaik," terang Sarkia. 

Sepanjang 2024, GOTO mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 15,89 triliun, meningkat sebesar 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Total beban operasional perusahaan juga berhasil ditekan sebesar 28% menjadi Rp 18,1 triliun di tahun 2024, dari sebelumnya sebesar Rp 25 triliun di tahun 2023.

Rugi usaha GOTO tercatat turun signifikan sebesar 78% menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 10,3 triliun. Kemudian, rugi bersih GOTO menyusut 94,34% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 5,5 triliun pada 2024. Pada 2023, rugi bersih GOTO masih sebesar Rp 90,5 triliun.  

Analis Saham BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis sebelumnya menilai, kinerja GOTO sepanjang tahun 2024 mencerminkan penguatan fundamental bisnis dan keberlanjutan usaha yang meningkat.

Pada kuartal IV 2024, pertama kalinya GoTo Financial membukukan adjusted EBITDA positif, sehingga menegaskan efektivitas strategi monetisasi yang semakin memperkuat nilai investasi Telkomsel di GoTo.

“GOTO juga menargetkan pertumbuhan segmen layanan keuangan terutama aplikasi GoPay akan lebih tinggi dari yang telah dibukukan tahun 2024 sebesar 70%,” ungkapnya.

Baca Juga: Petualangan Investasi Fidelity Investments atas Saham GOTO dan Perbankan di Indonesia

Menurut Niko, melalui ekosistem GoTo, Telkomsel terus memperluas kolaborasi untuk mendorong penetrasi produk dan layanan digital.

Sinergi tersebut memungkinkan optimalisasi cross-selling produk Telkomsel, termasuk penjualan pulsa melalui MyTelkomsel dan GoPay serta pemanfaatan jaringan mitra Gojek sebagai agen penjualan.

GoTo Financial sendiri optimistis mencatatkan pertumbuhan signifikan pada biisnis pembiayaan digitalnya sepanjang 2025. Perusahaan menargetkan portofolio pinjaman dapat menembus lebih dari Rp 8 triliun pada akhir tahun, atau setara sekitar US$ 495 juta.

Audrey P. Petriny, Head of Corporate Affairs GoTo Financial mengatakan, proyeksi tersebut didukung oleh pertumbuhan yang kuat pada tahun sebelumnya serta penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap penyaluran pinjaman. 

“Kami memanfaatkan data yang ada dalam ekosistem GoTo untuk menganalisis profil pengguna sehingga risiko dapat kami kelola dengan baik,” ujar Audrey kepada Kontan, pekan lalu. .

Faktor pendukung lainnya adalah kemitraan dengan Bank Jago. GoTo Financial telah melakukan integrasi produk secara menyeluruh, termasuk dalam sistem penyaluran pinjaman. Sepanjang 2024, lebih dari 70% total pinjaman disalurkan melalui Bank Jago. 

“Portofolio pinjaman kami tumbuh hampir tiga kali lipat tahun lalu, dan kemitraan dengan Bank Jago menjadi bagian penting dari pertumbuhan ini,” ujar Audrey.

Sepekan terakhir, beberapa sekuritas memberikan update target harga saham untuk GOTO. JPMorgan menetapkan rekomendasi overweight atau setara buy untuk saham GOTO dengan target harga Rp 95 per saham.

KB Valbury Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp 110 per saham dan Macquarie dengan rekomendasi outperform yang juga setara buy dengan target harga Rp 105 per saham. 

Saat ini konsensus analis masih dominan dengan rekomendasi beli saham GOTO dengan detail 77% memberikan rekomendasi beli dan 23% hold serta tidak ada yang merekomendasikan jual. 

Sepanjang 2024, GOTO mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 15,89 triliun, meningkat sebesar 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Total beban operasional perusahaan juga berhasil ditekan sebesar 28% menjadi Rp 18,1 triliun di tahun 2024, dari sebelumnya sebesar Rp 25 triliun di tahun 2023.


Rugi usaha GOTO tercatat turun signifikan sebesar 78% menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 10,3 triliun.

Kemudian, rugi bersih GOTO menyusut 94,34% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 5,5 triliun pada 2024. Pada 2023, rugi bersih GOTO masih sebesar Rp 90,5 triliun.  

Selanjutnya: IHSG Tembus 6.722 Hari Ini (28/4), Saham PTRO yang Melambung Masuk Top Leaders

Menarik Dibaca: Tren Kejahatan Siber 2025: Email Phising Berkeliaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×