kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Menilik saham cuan LQ45


Senin, 25 Oktober 2021 / 06:25 WIB
Menilik saham cuan LQ45
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta,


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

"Ini menujukan momentum pertumbuhan di sektor ini masih ada meskipun masih ada PPKM. Hanya saja, penurunan yang terjadi itu akibat rotasi sektor lantaran ada sektor lain yang lebih memberikan keuntungan," sebutnya.

Walau begitu, ia meyakini saham-saham tersebut tidak akan ditinggalkan melainkan dikurangi eksposurnya. Pihaknya juga melihat untuk jangka panjang, sub sektor bahan baku masih akan terus bertumbuh seiring adanya pemulihan ekonomi di kuartal IV dan awal 2022.

Di sisi lain, Nico menyarankan untuk mencermati saham MDKA dan ANTM lantaran di tengah kondisi ketidakpastian saat ini emas memang banyak diburu.

Namun, seiring dengan pemulihan ekonomi ia menilai orang akan melepas aset amannya untuk masuk ke aset yang lebih berisikko dengan imbal hasil yang lebih tinggi.

Secara umum, Nico bilang untuk saham-saham indeks LQ45 yang masih turun beberapa di antaranya masih menarik. Dia mencontohkan, pertama ACES. Menurutnya, dengan transformasi ACES pada bidang digital menjadi salah satu kelebihan dari ACES sehingga masih bisa bangkit.

Lalu, JSMR dengan pemulihan ekonomi yang juga akan turut membuka mobilitas masyarkat juga akan mendorong penggunaan jalan tol. Selain itu, menjelang liburan akhir tahun dan juga progres vaksinasi yang terus digenjot pemerintah dinilainya akan menjadi sentimen positif untuk JSMR.

Selanjutnya, ICBP yang walaupun saat ini dinilainya masih dalam masa konsolidasi karena akan menerbitkan global bond untuk menutupi biaya akuisisi Pinehill.

Ia bilang, untuk jangka pendek memang masih akan mengalami tekanan akibat leverage yang mengalami kenaikan. "Namun, untuk jangka menengah dan panjang prospek bisnis ICBP masih bagus," tuturnya.

Kemudian, ia menilai emiten LQ45 yang masih menarik dari PGAS. Menurutnya saham tersebut dalam jangka waktu pendek dan menengah kinerjanya akan mencoba lebih stabil setelah sebelumnya berada di rentang harga Rp 1.000 - Rp 1.250 yang cukup lama.

Secara keseluruhan, Pilarmas Investindo menjagokan BBCA dengan target harap Rp 7.750, BMRI Rp 8.000, BBRI Rp 4.650, EXCL Rp 3.550, JSMR Rp 5.100, TLKM Rp 4.450, PTBA Rp 3.250, ASII Rp 6.800, dan TBIG Rp 3.200.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×