kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.751   15,91   0,21%
  • KOMPAS100 1.205   2,84   0,24%
  • LQ45 962   3,32   0,35%
  • ISSI 234   0,74   0,32%
  • IDX30 494   1,67   0,34%
  • IDXHIDIV20 593   2,52   0,43%
  • IDX80 137   0,32   0,23%
  • IDXV30 142   -0,47   -0,33%
  • IDXQ30 164   0,41   0,25%

Menelisik Prospek Saham-Saham Emiten Ban, Termasuk Gajah Tunggal (GJTL)


Rabu, 12 Juli 2023 / 05:05 WIB
Menelisik Prospek Saham-Saham Emiten Ban, Termasuk Gajah Tunggal (GJTL)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja bisnis emiten ban berpeluang menggelinding kencang pada tahun ini. Hanya saja, sebagai pilihan trading dan investasi, pelaku pasar masih perlu selektif dalam memilih saham emiten ban.

Sejauh ini, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) melaju paling kencang dibanding saham ban yang lain. Salah satu saham jagoan Lo Kheng Hong ini masih mampu naik 0,83% hari Selasa (11/7), mengakumulasi penguatan 117,86% dari awal tahun 2023.

Pada kuartal pertama 2023, kinerja bisnis GJTL juga cemerlang. Top line dan bottom line kompak melejit, dengan lonjakan laba bersih hingga 271,7 % (YoY) menjadi sebesar Rp 265,69 miliar.

Baca Juga: Emiten Produsen Ban Miliki Prospek Cerah, Begini Prospek Gajah Tunggal (GJTL)

Kinerja bisnis PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) sebenarnya tak kalah moncer. Dalam periode tiga bulan pertama 2023, GDYR sukses membalikkan kerugian US$ 1,34 juta menjadi laba bersih US$ 253.671.

Sayangnya, pergerakan harga saham GDYR masih terganjal, memerah 3,23% secara year to date (YTD). Laju saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) masih lebih mulus dengan menempuh lonjakan 72,64% secara YTD, meski belakangan kian melandai.

 

Sedangkan pendatang baru, PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) masih belum bisa berbicara banyak. Harga saham emiten yang baru listing pada 8 Mei 2023 ini masih berkutat di bawah harga penawaran saat IPO.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Johan Trihantoro mengamati kinerja bisnis emiten ban cukup prospektif pada tahun ini. Aktivitas bisnis dan mobilitas masyarakat yang kembali normal menjadi katalis positif untuk industri otomotif, termasuk bagi emiten ban.

Baca Juga: Gajah Tunggal (GJTL) Incar Penjualan Naik 15% di tahun 2023

"Permintaan akan ban sejalan dengan perkembangan industri otomotif. Kami memprediksi ada prospek peningkatan produksi ban," kata Johan kepada Kontan.co.id, Selasa (11/7).

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menambahkan bahwa kondisi makro ekonomi juga relatif kondusif bagi bisnis emiten yang terkait otomotif. Secara momentum, musim liburan dan maraknya cuti bersama turut menjadi katalis penting.

"Kondisi ini meningkatkan mobilitas dan arus kendaraan. Sehingga, masyarakat yang bepergian cenderung melakukan maintenance kendaraan. Emiten ban berpotensi mengalami peningkatan penjualan," sebut Alrich.

Kurang Likuid

Sayangnya, prospek mentereng secara bisnis tak otomatis mendongkrak pergerakan saham emiten ban. Head of Research InvestasiKu, Cheril Tanuwijaya, melihat sejauh ini saham emiten ban kurang menarik dikoleksi.

Cheril menilai, saham GDYR, MASA, dan TYRE masih kurang likuid. Sedangkan saham GJTL sudah melambung tinggi, sehingga pelaku pasar perlu hati-hati karena rawan terserempet aksi profit taking.

"Memang secara prospek bisnis, ada peluang untuk terus membaik tahun ini. Tapi kenaikan harga yang signifikan dalam waktu singkat membuka potensi koreksi bagi GJTL," kata Cheryl.

Baca Juga: Kinerja Melaju, Simak Rencana Bisnis Emiten Komponen Otomotif

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova sepakat, likuiditas menjadi faktor krusial yang perlu dicermati investor. Ivan memandang saat ini saham GJTL masih paling menarik dengan price earning ratio (PER) sekitar 4 kali, jauh di bawah MASA dan GDYR.

Catatan Ivan, setelah rally secara agresif, saham GJTL akan lebih rentan berfluktuasi. Namun, koreksi yang terjadi masih terbilang wajar selama bertahan di atas level harga Rp 1.100 dan masih terbuka peluang untuk mencetak higher high.

Saran Ivan, GJTL layak dikoleksi dengan strategi buy on weakness memperhatikan support Rp 1.100 dan resistance pada level Rp 1.500. Sementara itu, Alrich dan Cheril punya rekomendasi yang sama, yakni sell on strength.

Baca Juga: Gajah Tunggal (GJTL) Alokasikan Belanja Modal hingga US$ 50 Juta pada Tahun Ini

Hitungan Alrich, support GJTL ada di Rp 1.210 dan resistance Rp 1.340. Dia menyarankan sell on strength terlebih dulu pada kisaran Rp 1.240 - Rp 1.275.  Cheril merekomendasikan sell on strength pada level harga saat ini, di Rp 1.220.

Sedangkan Johan melihat saham GJTL masih menarik dengan potensi penguatan  ke level harga Rp 1.340 - Rp 1.415. "Namun jika sudah memiliki, disarankan untuk take profit," tandas Johan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×