Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia terus menurun mengikuti tren penurunan yield obligasi AS. Likuiditas domestik yang longgar ditengarai menjadi salah satu pemicunya.
Berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), pada Rabu (15/10/2025), imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun turun ke level 6,00% dari 6,04%. Sedangkan, imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) tenor 5 tahun turun dari 5,31% ke 5,29%.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto mencermati, yield SUN tengah menurun signifikan di tengah likuiditas sistem keuangan Indonesia yang sedang sangat longgar.
“Di saat asing keluar, pembelian institusi-institusi domestik pun meningkat,” ujar Rully kepada Kontan, Rabu (15/10/2025).
Baca Juga: Obligasi Korporasi Masih Diminati Meski Yield Turun
Selain itu, ia menilai menurunnya imbal hasil obligasi pemerintah cukup ditopang oleh peran serta atau intervensi Bank Indonesia (BI) yang meningkat signifikan.
Rully mengatakan, level yield saat ini turun lebih cepat dari perkiraannya. “Kami tadinya memperkirakan akan di kisaran 6,45%,” imbuhnya.
Melihat tren saat ini, Rully pun memperkirakan yield SUN akan stabil dan cenderung bergerak di kisaran 6% hingga akhir tahun.
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe pun mengatakan, demand terhadap Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi rupiah akan stabil.
Ia melihat, hal ini tak terlepas dari indikator global yang menunjukkan sentimen cenderung positif, melihat imbal hasil US Treasury (obligasi pemerintah AS) yang dalam tren penurunan.
Baca Juga: Prospek Obligasi Korporasi Dipengaruhi Sentimen Pasar
Mengacu data Trading Economics, yield US Treasury 10 tahun turun 0,016 bps ke 4,017% hari ini.
“Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi FR0093, FR0075, FR0098, FR0106 akan menarik bagi para investor,” papar Amir dalam keterangannya, Senin (15/10/2025).
Dalam laporan terpisah, Samuel Sekuritas menjelaskan, tren yield global yang cenderung dovish ini menjadi angin segar bagi pasar obligasi Tanah Air.
Penguatan ini dinilai mencerminkan kepercayaan yang berkelanjutan terhadap stabilitas moneter domestik.
Ke depan, Samuel Sekuritas memperkirakan pasar obligasi akan bergerak dalam tren positif terbatas (narrow upward bias), seiring investor yang menyeimbangkan arus masuk asing dengan pelemahan tipis rupiah.
Baca Juga: Obligasi Korporasi Ramai di Semester I-2025, Bagaimana Prospek Paruh Kedua Tahun Ini?
“Obligasi tenor menengah tetap menarik di tengah likuiditas yang membaik dan dinamika suku bunga yang mendukung,” papar Samuel Sekuritas dalam laporannya, Senin (15/10/2025).
Sementara itu, seri tenor panjang dilihat berpotensi mencatat minat beli lanjutan jika yield global tetap stabil di kisaran saat ini.
“Melihat situasi pasar, kami merekomendasikan INDOGB FR0091, FR0079, FR0075, FR0062, dan FR0058,” pungkas Samuel Sekuritas.
Selanjutnya: Permintaan Melemah, Penjualan Produk Industri Olahan Susu Lokal Turun 20%
Menarik Dibaca: Ditusi Berawal dari Toko Komunitas Gamer Jadi Platform Top Up Game
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News