Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi di semester II-2025 diproyeksi kembali marak. Lantaran, nilai jatuh tempo obligasi korporasi di paruh kedua tahun ini cukup banyak, yakni mencapai Rp 96,43 triliun.
Dengan maraknya penerbitan obligasi tersebut, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto melihat bahwa investor tetap merasa nyaman berinvestasi di obligasi korporasi. Sekalipun, yield obligasi yang cenderung mengalami penurunan.
Terlihat jika melihat kondisi geopolitik yang mulai stabil, seperti perang tarif yang mereda, membuat kekhawatiran investor pun mereda dan membuat yield obligasi turun.
“Ini juga menjadi daya tarik bagi penerbit,” katanya kepada Kontan, Selasa (8/7).
Baca Juga: Pemangkasan Suku Bunga BI Bisa Dorong Penerbitan Obligasi Korporasi
Belum lagi pemangkasan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) juga memancing perusahaan untuk menerbitkan surat utang kembali, baik untuk tujuan refinancing maupun pengembangan.
Dengan begitu, likuiditas yang membaik ini, investor pun nyaman dan percaya diri terhadap kinerja portofolio investasinya, termasuk saat mengapit obligasi.
Ramdhan pun melihat yield obligasi akan turun dengan yield obligasi tenor 10 tahun akan bergerak mendekati level 6,5%.
Sejauh ini, ia menilai, pasar obligasi ke depan akan cenderung stabil selama kondisi global dan makroekonomi tidak mengalami gejolak signifikan.
Untuk proyeksi kupon, Ramdhan melihat proyeksinya akan bergantung pada durasi, rating, industri, serta historical dalam penerbitan utang.
“Jadi kalau memang mereka sudah mempunyai catatan baik di penerbitan utang dan bisa mengelola utang dengan baik, investor di pasar akan semakin confident terhadap portofolio tersebut,” imbuhnya.
Selanjutnya: iPhone 11 Harga Juli 2025 Tampil dengan Fitur Unggulan, Ada Fitur Kamera Ganda
Menarik Dibaca: iPhone 11 Harga Juli 2025 Tampil dengan Fitur Unggulan, Ada Fitur Kamera Ganda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News