kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Obligasi Korporasi Masih Diminati Meski Yield Turun


Rabu, 09 Juli 2025 / 12:02 WIB
Obligasi Korporasi Masih Diminati Meski Yield Turun
ILUSTRASI. Obligasi korporasi diproyeksi kembali ramai di semester II-2025, sejalan dengan jumlah obligasi jatuh tempo capai Rp 96,43 triliun


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi di semester II-2025 diproyeksi kembali marak. Lantaran, nilai jatuh tempo obligasi korporasi di  paruh kedua tahun ini cukup banyak, yakni mencapai Rp 96,43 triliun.

Dengan maraknya penerbitan obligasi tersebut, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto melihat bahwa investor tetap merasa nyaman berinvestasi di obligasi korporasi. Sekalipun, yield obligasi yang cenderung mengalami penurunan.

Terlihat jika melihat kondisi geopolitik yang mulai stabil, seperti perang tarif yang mereda, membuat kekhawatiran investor pun mereda dan membuat yield obligasi turun. 

“Ini juga menjadi daya tarik bagi penerbit,” katanya kepada Kontan, Selasa (8/7).

Baca Juga: Pemangkasan Suku Bunga BI Bisa Dorong Penerbitan Obligasi Korporasi

Belum lagi pemangkasan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) juga memancing perusahaan untuk menerbitkan surat utang kembali, baik untuk tujuan refinancing maupun pengembangan. 

Dengan begitu, likuiditas yang membaik ini, investor pun nyaman dan percaya diri terhadap kinerja portofolio investasinya, termasuk saat mengapit obligasi.

Ramdhan pun melihat yield obligasi akan turun dengan yield obligasi tenor 10 tahun akan bergerak mendekati level 6,5%. 

Sejauh ini, ia menilai, pasar obligasi ke depan akan cenderung stabil selama kondisi global dan makroekonomi tidak mengalami gejolak signifikan.

Untuk proyeksi kupon, Ramdhan melihat proyeksinya akan bergantung pada durasi, rating, industri, serta historical dalam penerbitan utang.

“Jadi kalau memang mereka sudah mempunyai catatan baik di penerbitan utang dan bisa mengelola utang dengan baik, investor di pasar akan semakin confident terhadap portofolio tersebut,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×