kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melirik Saham-Saham Defensif yang Jadi Incaran Investor, Cermati Saham Berikut


Jumat, 23 Februari 2024 / 20:10 WIB
Melirik Saham-Saham Defensif yang Jadi Incaran Investor, Cermati Saham Berikut
ILUSTRASI. Papan digital pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2024). Melirik Saham-Saham Defensif yang Jadi Incaran Investor, Cermati Saham Berikut.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli

Lalu, memiliki valuasi yang masih murah dan atraktif, valuasi yang masih menarik akan memberikan ruang kenaikan untuk harga sahamnya ke depan.

Saham UNVR di tahun 2014 memiliki valuasi PER dan PBV sebesar 43x dan 54x. Valuasi yang sangat premium atau tidak murah lagi, pada level valuasi tersebut tentu ruang kenaikan harganya menjadi sangat terbatas.

Terakhir, yaitu likuiditasnya. Likuiditas yang tinggi mengindikasikan minat yang tinggi pula oleh pasar terhadap saham tersebut. Jadi, likuiditas yang tinggi dan stabil menjadi penting dalam berinvestasi atau memilih saham yang baik. 

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus menambahkan bahwa sektor perbankan yang akan terus menjadi primadona.

Baca Juga: Cermati Trading Plan Untuk Saham Pilihan dari Ajaib Sekuritas pada Pekan Pemilu

Ia menyebut, mulai dari potensi valuasi sektor perbankan yang bagus untuk di hold, dan pembagian dividen yang besar yang bisa memberikan  nilai tambah lagi bagi saham di sektor perbankan.

"Namun juga harus diperhatikan, tidak semua saham perbankan baik adanya, kami tetap akan lebih suka dengan BBRI, BMRI, BBNI, dan tentu saja BBCA. Beberapa bank lain yang  mulai menarik adalah BNGA, dan BRIS," kata Nico kepada Kontan.co.id, Jumay (23/2).

Nico merekomendasikan saham perbankan, yaitu BBCA dengan target harga Rp 10.700 per saham, BBRI dengan target harga Rp 6.650 per saham, BBNI dengan target harga Rp 6.400 per saham, dan BMRI dengan target harga Rp 7.400 per saham.

Baca Juga: Ketidakpastian Ekonomi Global Masih Tinggi, Cermati Saham Pilihan Analis

Sementara Alfred merekomendasikan buy pada beberapa saham, yaitu saham TLKM dengan target harga Rp 4.850 per saham, saham BBRI dengan target harga Rp 6.575 per saham.

Lalu pada saham BBNI dengan target harga Rp 6.475 per saham, saham BBTN dengan target harga Rp 1.600 per saham, saham MYOR dengan target harga Rp 2.850 per saham, dan saham INDF dengan target harga Rp 7.600 per saham.

Selanjutnya: Finally, Surya Paloh Clarifies Meeting with President Joko Widodo

Menarik Dibaca: Program Prakerja Resmi Dilanjutkan di 2024, Target 1,148 Juta Peserta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×