Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus mengalami kenaikan. Faktor-faktor seperti kondisi geopolitik, pernyataan 'Fed Chair Powell' dan data 'JOLTs Job Openings' memberikan dukungan tambahan terhadap kenaikan ini.
Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, pendorong utama kenaikan harga emas adalah konflik di Eropa-Rusia yang terus meningkat. Ketegangan militer antara NATO dan Rusia yang ditandai dengan latihan perang intensif, cenderung membuat investor merasa tidak aman terhadap mata uang dolar AS.
"Sebagai hasilnya, banyak investor beralih ke emas sebagai safe haven yang dianggap lebih stabil dan aman," tulisnya dalam riset harian, Kamis (7/3).
Baca Juga: Lanjutkan Reli, Harga Emas Mencapai Rekor Baru pada Kamis (7/3) Siang
Menurut Andrew, tren kenaikan emas juga tidak menunjukkan tanda-tanda pembalikan yang signifikan pada saat ini. Indeks Dolar AS Berjangka menunjukkan penurunan sebesar 0,39%, diperdagangkan pada level US$ 103,35.
"Ini mencerminkan kecenderungan pelemahan dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, yang dapat mendukung kenaikan harga emas," katanya.
Pada Kamis (7/3), harga emas tercatat telah berada di level tertingginya atau all time high (ATH). Harga emas berada di US$ 2.155 per ons troy pada pukul 12.55 WIB atau naik 0,34% dari hari sebelumnya dan dalam sepekan, harganya telah melesat 5,49%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News