Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melanjutkan penguatan ke level tertinggi sepanjang masa di awal pekan ini. Pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell meningkatkan kepercayaan para pedagang bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) telah menyelesaikan pengetatan kebijakan moneternya dan dapat menurunkan suku bunga mulai bulan Maret.
Senin (4/12) pukul 6.36 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.130,41 per ons troi. Harga emas menguat 2,81% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan lalu di US$ 2.072,22 per ons troi.
Sedangkan harga emas kontrak Februari 2024 di Commodity Exchange melonjak 2,36% ke posisi US$ 2.139 per ons troi pada pagi ini.
Pekan lalu, harga emas berjangka AS ini menguat 3,27%. Sedangkan harga emas spot melesat 3,57% pada pekan lalu.
Harga emas pagi ini mengalahkan harga tertinggi sepanjang masa sebelumnya di US$ 2.072,49 yang dicapai pada tahun 2020.
Baca Juga: Harga Emas Mendekati All-Time High, Simak Prospek Saham-Saham Emiten Emas
Powell mengatakan, risiko pengetatan yang terlalu rendah dan terlalu ketat menjadi lebih seimbang. Tetapi, The Fed tidak memikirkan untuk menurunkan suku bunga saat ini.
“Peningkatan harga emas fokus pada komentar Powell bahwa suku bunga berada dalam wilayah pembatasan yang menunjukkan narasi bahwa pemotongan akan dilakukan lebih cepat, kenaikan harga mengabaikan peringatannya bahwa terlalu dini untuk berspekulasi mengenai pelonggaran suku bunga,” Tai Wong, seorang trader logam independen yang berbasis di New York kepada Reuters.
Pasar menambah spekulasi penurunan suku bunga yang akan dimulai pada bulan Maret. Selain itu, ada prediksi bahwa suku bunga acuan AS akan berada di bawah 4% pada akhir tahun depan dari saat ini 5,25%-5,5%.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas dengan imbal hasil nol.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (4/12) di Pegadaian Stagnan, Cek Updatenya di Sini
"Harga enas mungkin telah memasuki wilayah overbought dan emas diketahui terlalu dini memperhitungkan ekspektasi kebijakan moneter selama dua tahun terakhir," kata analis Standard Chartered Suki Cooper dalam sebuah catatan.
Meningkatkan daya tarik emas batangan, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun merosot ke level terendah dalam 12 minggu dan indeks dolar turun 0,3%.
“Emas sedang mengalami reli Santa Claus dan saya perkirakan hal itu akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini. Tentu saja ada kemungkinan bahwa emas akan kembali menguji rekor tertingginya,” kata Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News