Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, perlu dilihat risiko yakni tekanan pada daya beli, bahan baku, dan kenaikan harga perlu dipantau, terutama menjelang kuartal 2 dan kuartal 3.
"Saham SIDO prospektif — mid-term Hold, dengan target price Rp?620 – Rp625," tutur David.
Sementara itu, Sarkia Adelia, Analis Panin Sekuritas dalam risetnya 5 Juni 2025, mengatakan bahwa permintaan ekspor SIDO di April telah naik ~100% YoY, terutama dari Malaysia dan Nigeria, mencerminkan momentum kuat.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Sido Muncul (SIDO) yang Terus Melemah
Dia memperkirakan penjualan ekspor dapat tumbuh double digit di tahun 2025. Ini didukung oleh penetrasi pasar ke negara Timur Tengah, dan meningkatnya konsumsi energy drink seiring pemulihan sektor komoditas (emas, sawit).
Lalu, potensi masuk kanal Horeca, serta inisiatif promosi seperti kerja sama dengan event olahraga di luar negeri (2024: acara “Eat Bulaga” Filipina) menciptakan pertumbuhan berkelanjutan.
Gross margin diperkirakan tetap stabil di tahun 2025 didukung oleh kenaikan ASP dan terkendalinya biaya bahan baku di segmen herbal, farmasi, dan F&B.
Serta efisiensi overhead cost juga turut mendukung kestabilan gross margin. Harga bahan utama seperti citric acid, creamer, taurine, fructose, dan aspartame masih relatif rendah.
Baca Juga: Harga Saham Sido Muncul (SIDO) Tengah Tertekan, Masih Layak Koleksi?
Namun, perlu dicermati risiko kenaikan harga kopi yang mencapai US$ 342,5/bushel pada Mei 2025 (+54% YoY), mengingat produk kopi menyumbang sekitar 25% terhadap segmen F&B.
Disisi lain, Panin Sekuritas melihat potensi tekanan pada net margin seiring kenaikan biaya operasional, terutama untuk promosi dan pemasaran.
"Mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga ke Rp 650," ucap Sarkia.
Selanjutnya: QRIS Tumbuh 169%, Sistem Pembayaran Digital Harus Diperkuat Keamanannya
Menarik Dibaca: QRIS Tumbuh 169%, Sistem Pembayaran Digital Harus Diperkuat Keamanannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News