kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Lebih fleksibel, ini keunggulan dari reksadana ETF


Minggu, 23 September 2018 / 21:48 WIB
Lebih fleksibel, ini keunggulan dari reksadana ETF
ILUSTRASI. Peluncuran Reksadana MNC36 Likuid di BEI


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang Agustus lalu, dana kelolaan reksadana exchange traded fund (ETF) secara nasional tumbuh Rp 280 miliar menjadi Rp 10,56 triliun.

CEO Indo Premier Investment Management (IPIM) Diah Sofianti mengatakan dana kelolaan reksadana ETF tumbuh karena ETF memiliki keunggulan, yakni fleksibel dapat ditransaksikan setiap saat selama jam bursa.

Selain itu, reksadana ini juga transparan karena isi portofolio dapat diketahui setiap saat. Hal ini berbeda dengan reksadana saham konvensional dimana investor hanya bisa melihat lima saham terbesar saja melalui fund fact sheet bulanan.

"Investor jadi memiliki keleluasaan untuk memantau risiko pengelolaan dananya," kata Diah.

Apalagi, di saat fluktuasi pasar yang semakin meningkat, menurut Diah fleksibilitas dan transparansi jadi dua hal yang sangat dibutuhkan investor.

Jadi, sangat beralasan ketika investor mulai menambah porsi investasinya di ETF untuk menyiasati kondisi pasar saat ini.

Hingga saat ini rata-rata kinerja reksadana ETF milik Indopremier masih negatif mengikuti kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga masih negatif. Namun, Diah memperkirakan hingga akhir tahun IHSG bisa tumbuh ke level 6.300.

Menurut Diah, katalis positif datang dari fundamental ekonomi Indonesia yang baik. Hal ini akan mendorong kinerja reksadana ETF lebih baik lagi.

"Return reksadana ETF tergantung dari strategi masing-masing produk reksadana ETF kami, kurang lebih akan tumbuh seiring dengan pergerakan IHSG," kata Diah, Sabtu (22/9).

Namun, memang hingga saat ini sentimen global seperti perang dagang masih menekan kinerja IHSG. Tetapi di situlah peluangnya.

Diah yakin fundamental Indonesia memang baik, maka koreksi karena sentimen negatif dari eksternal justru bisa dijadikan peluang bagi investor untuk mengambil posisi di harga yang sedang diskon.

Hanya, yang terpenting pastikan investor tahu target investasinya dan memahami risikonya.

Selain itu, penting juga untuk memastikan portofolio investasi sudah terdiversifikasi sesuai kebutuhan.

"Yang paling penting ambil keputusan rasional dan sesuai tujuan investasi yang sudah ditetapkan," kata Diah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×