kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.139   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.931   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.118   1,09   0,10%
  • LQ45 827   -2,94   -0,35%
  • ISSI 267   3,46   1,32%
  • IDX30 427   -1,81   -0,42%
  • IDXHIDIV20 491   -1,62   -0,33%
  • IDX80 124   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 128   0,08   0,06%
  • IDXQ30 138   -0,34   -0,25%

10 Saham Unggulan Warren Buffett di 2025


Kamis, 14 Agustus 2025 / 15:44 WIB
10 Saham Unggulan Warren Buffett di 2025
ILUSTRASI. 10 Saham Unggulan Warren Buffett di 2025


Sumber: New Trader U | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Warren Buffett, tokoh legendaris sekaligus Chairman dan CEO Berkshire Hathaway, dikenal dengan pendekatan investasi jangka panjang yang disiplin. 

Portofolionya, yang dibangun selama beberapa dekade, memadukan merek ikonik, perusahaan keuangan besar, dan bisnis pilihan strategis dengan keunggulan kompetitif yang tahan lama.

Meskipun Berkshire memiliki puluhan saham, nilainya terkonsentrasi pada sepuluh kepemilikan utama. 

Melansir dari laman edukasi investasi, New Trader U, per 31 Maret 2025, posisi teratas ini membentuk inti portofolio ekuitas Buffett, memberikan gambaran jelas tentang filosofi dan prioritas investasinya.

Baca Juga: 5 Negara Ini Jual Samsung Galaxy S25 Ultra dengan Harga Termurah

1. Apple (AAPL) - 25,76% dari Portofolio

Apple menjadi saham tunggal terbesar di portofolio Berkshire, mewakili lebih dari seperempat total kepemilikan. B

uffett mulai membangun posisi ini pada 2016, mengejutkan sebagian investor karena sebelumnya ia enggan berinvestasi di sektor teknologi.

Ia menyebut Apple “mungkin bisnis terbaik yang saya kenal di dunia” berkat kekuatan merek, loyalitas pelanggan, dan pendapatan berulang dari ekosistem produk serta layanannya.

Selain iPhone, segmen layanan Apple telah menjadi mesin keuntungan yang kuat. Program pembelian kembali sahamnya juga meningkatkan porsi kepemilikan Berkshire tanpa perlu membeli tambahan. Dividen konsisten dan arus kas bebas yang besar menjadikannya contoh sempurna dari saham ala Buffett.

2. American Express (AXP) - 15,77% dari Portofolio

American Express adalah investasi klasik Buffett yang dimulai sejak 1960-an. Ia pertama kali membeli secara besar-besaran saat perusahaan terpuruk akibat “skandal minyak salad”.

Buffett melihat kekuatan merek dan basis pelanggan kelas atas yang menciptakan benteng ekonomi kuat.

Hingga kini, American Express tetap menjadi andalan Berkshire dengan pertumbuhan laba yang stabil dan dividen yang terjamin.

Jaringan pembayaran tertutup dan penawaran kartu premium memberinya posisi unik di industri jasa keuangan. Buffett kerap memuji manajemen dan keunggulan kompetitifnya.

3. Coca-Cola (KO) - 11,07% dari Portofolio

Investasi Buffett di Coca-Cola adalah salah satu yang paling terkenal. Ia mulai membeli pada 1988 hingga menguasai lebih dari 400 juta saham, yang masih dimiliki hingga kini.

Kekuatan merek, jaringan distribusi global, dan penjualan miliaran porsi setiap hari menjadikannya salah satu bisnis konsumen paling tahan lama.

Coca-Cola memberikan dividen stabil dan mampu mempertahankan harga bahkan saat inflasi tinggi. Buffett sering menjadikan Coca-Cola sebagai contoh dominasi merek lintas generasi.

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,79% ke Rp 16.109 per Dolar AS pada Kamis (14/8/2025)

4. Bank of America (BAC) - 10,19% dari Portofolio

Bank of America menjadi kepemilikan bank terbesar Berkshire, berawal dari kesepakatan pada 2011 saat krisis, ketika Berkshire membeli saham preferen dan waran. Waran tersebut kemudian dikonversi menjadi saham biasa, menjadikan Berkshire pemegang saham terbesar.

Buffett percaya pada manajemen Bank of America dan kesehatan sistem perbankan AS. Fokus pada efisiensi, modal yang kuat, serta pengembalian bagi pemegang saham melalui dividen dan buyback membuatnya cocok untuk portofolio jangka panjang.

5. Chevron (CVX) - 7,67% dari Portofolio

Chevron menjadi kepemilikan besar sejak 2022 ketika Buffett meningkatkan investasinya di raksasa energi ini.

Sebagai salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar di dunia, Chevron mendapat keuntungan dari model bisnis yang mencakup eksplorasi, pengilangan, dan pemasaran.

Bagi Buffett, Chevron menawarkan arus kas stabil, dividen kuat, dan perlindungan terhadap inflasi lewat eksposur harga energi. Meski posisinya mengalami penyesuaian, Chevron tetap menjadi bagian penting dari portofolio.

6. Occidental Petroleum (OXY) - 5,06% dari Portofolio

Occidental Petroleum adalah investasi besar lain di sektor energi. Berkshire mulai mengakumulasi sahamnya pada 2019 lewat pembelian saham preferen yang membantu akuisisi Anadarko Petroleum.

Kesepakatan itu juga memberi waran untuk membeli saham biasa, yang telah digunakan Buffett untuk menambah kepemilikan.

Buffett memuji kepemimpinan CEO Vicki Hollub dan efisiensi operasional perusahaan. Posisi kuat di produksi minyak serpih AS dan fokus pengurangan utang membuatnya menarik untuk investasi jangka panjang.

7. Moody’s (MCO) - 4,44% dari Portofolio

Hubungan Buffett dengan Moody’s dimulai sejak spin-off dari Dun & Bradstreet pada 2000.

Kini, Moody’s menjadi pemimpin global dalam layanan pemeringkatan, riset, dan analisis risiko. Pangsa pasar besar dan hambatan masuk tinggi menciptakan “moat” yang lebar.

Pendapatan berulang dan margin laba tinggi menjadikannya penghasil laba konsisten. Perannya yang vital di pasar keuangan global membuat permintaan jasanya tetap stabil meski ekonomi berfluktuasi.

Tonton: RI Targetkan Punya Pembangkit Nuklir, Kementerian ESDM Kejar Pembentukan NEPIO

8. The Kraft Heinz Company (KHC) - 3,83% dari Portofolio

Berkshire terlibat dengan Kraft Heinz sejak 2015 melalui kemitraan dengan 3G Capital. Meski menghadapi tantangan seperti perubahan selera konsumen dan penurunan nilai merek, Kraft Heinz masih menjadi salah satu produsen makanan kemasan terbesar di dunia.

Buffett mengakui kinerja investasi ini tidak sebaik yang diharapkan, tetapi tetap mempertahankan kepemilikan signifikan. Kraft Heinz masih menawarkan dividen konsisten dan memiliki portofolio merek rumah tangga dengan jangkauan pasar luas.

9. Chubb (CB) - 3,16% dari Portofolio

Chubb adalah perusahaan asuransi properti dan kecelakaan global yang baru masuk portofolio Berkshire.

Buffett menyukai perusahaan asuransi yang dikelola baik karena adanya “float” dari premi yang bisa diinvestasikan sebelum klaim dibayar.

Diversifikasi bisnis, catatan underwriting yang solid, dan manajemen risiko yang disiplin sejalan dengan filosofi asuransi Berkshire. Kehadiran global dan laba konsisten menjadikannya pilihan alami untuk portofolio.

10. DaVita (DVA) - 2,08% dari Portofolio

DaVita adalah penyedia layanan dialisis ginjal terbesar di AS. Berkshire telah memegang sahamnya lebih dari satu dekade karena permintaan yang stabil atas layanan esensial ini.

Industri dialisis memiliki hambatan masuk tinggi, dan DaVita memegang pangsa pasar terdepan. Kemampuan menghasilkan arus kas stabil dan daya tahan saat resesi menjadikannya komponen andal di portofolio Berkshire.

Selanjutnya: Target EBT 23% 2025 Terancam Meleset, Realisasi Baru Capai 14,5%

Menarik Dibaca: 15 Makanan Terbaik untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anda, Ada Jeruk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×