kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.170   25,00   0,15%
  • IDX 7.931   -0,60   -0,01%
  • KOMPAS100 1.120   2,39   0,21%
  • LQ45 828   1,51   0,18%
  • ISSI 267   -0,03   -0,01%
  • IDX30 428   0,54   0,13%
  • IDXHIDIV20 492   1,21   0,25%
  • IDX80 124   0,03   0,03%
  • IDXV30 128   0,05   0,04%
  • IDXQ30 138   -0,10   -0,07%

Konglomerat di Lingkaran Prabowo Bermanuver, Cermati Saham Rekomendasi Analis


Jumat, 15 Agustus 2025 / 06:30 WIB
Konglomerat di Lingkaran Prabowo Bermanuver, Cermati Saham Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Suasana main hall Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta (18/7/2025). Sejumlah konglomerat yang berada dalam lingkaran Presiden Prabowo Subianto melakukan manuver signifikan di pasar modal.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA . Sejumlah konglomerat yang berada dalam lingkaran Presiden Prabowo Subianto melakukan manuver signifikan di pasar modal. Pergerakan ini dinilai analis akan memberi sinyal positif terhadap saham-saham terkait sepanjang periode pemerintahan baru.

Terbaru, Haji Romo Nitiyudo Wachjo alias Haji Robert melepas 240,86 juta saham PT Petrosea Tbk (PTRO) melalui PT Caraka Reksa Optimal, yang merupakan pemegang saham pengendali perseroan. 

Transaksi dilakukan dengan harga rata-rata Rp 2.968 per saham, menghasilkan dana sekitar Rp 714,89 miliar. Langkah ini bertujuan meningkatkan porsi saham publik (free float). 

Pasca penjualan, kepemilikan Caraka Reksa Optimal turun menjadi 29,56% atau 2,98 miliar saham.

Baca Juga: Danantara Pertimbangkan Jadi Penyedia Likuiditas di BEI, Cek Saham Rekomendasi Analis

Di sisi lain, adik Presiden Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, menambah kepemilikan di PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) melalui PT Investasi Sukses Bersama. 

Pada 8 Agustus 2025, perseroan membeli 30,09 juta saham di harga Rp 2.800, sehingga total kepemilikan naik menjadi 54,22% dari sebelumnya 53,65%.

Manuver juga dilakukan Andi Syamsuddin Arsya atau Haji Isam, yang pada Juli 2025 membeli 15% saham PT Jagonya Ayam Indonesia dari PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) senilai Rp 54,44 miliar, melalui PT Shankara Fortuna Nusantara. 

Tahun lalu, Garibaldi “Boy” Thohir dari Grup Alamtri juga melakukan pemisahan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) lewat skema IPO.

Baca Juga: Emiten Konstruksi Bersikap Konservatif, Cermati Saham Rekomendasi Analis

Budi Frensidy, pengamat pasar modal Universitas Indonesia, menilai saham emiten konglomerat yang dekat dengan Presiden Prabowo berpotensi mendapat “angin segar” selama masa pemerintahannya. 

Sebagai contoh, saham WIFI sudah naik 1.108,33% dalam setahun terakhir, dan pada 14 Agustus 2025 ditutup menguat 7,01% ke Rp 2.900 per saham.

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, menyoroti sektor-sektor yang berpotensi mendapat dukungan kebijakan, seperti kelapa sawit dan properti. 

Saham-saham kelapa sawit milik Haji Isam, yakni PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), mengalami lonjakan harga seiring kenaikan harga CPO menjelang festival Diwali, serta rencana penerapan kebijakan B50 pada 2026.

Sektor properti juga disebut akan terdorong penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan perpanjangan insentif PPN DTP, yang dapat menguntungkan emiten seperti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) milik Sugianto Kusuma alias Aguan.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Melemah pada Kamis (19/6), Cermati Saham Rekomendasi Analis

Nafan merekomendasikan speculative buy untuk saham WIFI pada area beli Rp 2.560–Rp 2.760, dengan resistance sebelumnya di Rp 2.890 yang telah tercapai.

Untuk sektor kelapa sawit, ia menilai kenaikan harga CPO masih menjadi katalis kuat, sementara sektor properti diuntungkan sentimen makro yang positif.

Selanjutnya: Inilah Penyebab Maraknya Investasi dan Pinjol Ilegal Menurut OJK

Menarik Dibaca: 5 Rekomendasi Film Biografi Pahlawan dan Tokoh Perjuangan Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×