Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara keseluruhan, nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana mengalami penurunan pada Agustus silam. Namun, masih ada sejumlah produk reksadana yang mencatatkan kenaikan AUM pada bulan kemarin.
Sekadar catatan, AUM industri reksadana di luar reksadana penyertaan terbatas dan denominasi dollar AS turun Rp 380 miliar menjadi Rp 467,80 triliun pada bulan lalu.
Beberapa jenis produk reksadana pun mengalami penurunan AUM sebulan silam. Namun, di saat yang sama, reksadana terproteksi ternyata mampu mengalami peningkatan AUM sebesar Rp 5,25 triliun menjadi Rp 124,72 triliun.
Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management, Markam Halim menilai, reksadana terproteksi menjadi primadona bagi para investor di saat volatilitas pasar meningkat. Apalagi, dana yang dikelola reksadana terproteksi akan dikunci hingga kurun waktu tertentu sehingga relatif terhindar dari risiko pelemahan pasar.
Dengan posisi yield surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun sudah mencapai 8,47% di hari Senin (10/9), potensi keuntungan yang didapat dari reksadana terproteksi cukup besar. Hasilnya, para investor berbondong-bondong memburu reksadana terproteksi sehingga AUM produk tersebut bertambah.
Selain reksadana terproteksi, AUM exchange traded fund (ETF) juga tumbuh Rp 280 miliar menjadi Rp 10,56 triliun di bulan Agustus silam.
Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan mengatakan, peningkatan AUM ETF ditopang oleh pertumbuhan kinerja IHSG di bulan lalu. Dengan demikian, nilai aset yang dimiliki oleh ETF ikut bergerak naik. Pasalnya, kinerja produk ini umumnya menggambarkan pergerakan indeks acuannya.
Terlepas dari itu, Wawan optimistis AUM industri reksadana secara keseluruhan akan kembali meningkat di beberapa waktu ke depan. “Akhir tahun nanti AUM reksadana masih bisa mencapai level Rp 500 triliun seiring perbaikan indeks,” sebutnya, kemarin.
Menurutnya, reksadana saham dan terproteksi akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan AUM industri reksadana secara keseluruhan.
Sebab, indeks saham masih diprediksi kembali bergerak stabil jelang akhir tahun nanti jika tekanan eksternal yang melanda pasar mereda.
Sementara itu, AUM reksadana terproteksi akan melaju terbantu oleh tren kenaikan yield SUN yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir tahun nanti, sehingga peminat reksadana tersebut terus meningkat.
Sebaliknya, Markam memperkirakan, reksadana pasar uang dan terproteksi yang akan berperan penting terhadap pertumbuhan AUM industri reksadana. “Masih banyak investor yang ragu untuk masuk ke reksadana saham,” ujarnya beralasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News