Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sinyal positif yang datang dari perhatian Amerika Serikat dan China untuk menangkal pasokan logam industri yang berlebih di pasar global menopang laju kenaikan harga logam industri.
Mengutip Bloomberg, Senin (5/9) pukul 2.13 siang waktu Shanghai harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,10% di level US$ 1.595 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sejalan dengan harga tembaga yang naik 0,3% ke level US$ 4.640 per metrik ton.
Pada pertemuan para pemimpin dunia di China, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan China, Xi Jinping mendiskusikan langkah untuk mengempiskan pasokan logam industri.
China menyampaikan akan berupaya untuk mengatasi pasokan berlebih sebagai bagian dari usaha global untuk kembali mengangkat harga logam industri termasuk aluminium.
“Diskusi soal ini positif bagi harga komoditas tapi masih harus dilihat seperti apa kelanjutannya,” kata David Lennox, Analis Fat Prophets seperti dikutip dari Bloomberg.
Keberlanjutan dari diskusi ini nantinya akan menentukan masa depan harga aluminium. Sebab keadaan di pasar saat ini memang menghimpit pergerakan harga akibat pasokan yang tinggi.
Nantinya fasilitas untuk mengikis pasokan yang ada akan dilaksanakan oleh Organization for Economic Cooperation and Development.
“Ke depannya tidak akan menjadi kejutan lagi kalau ada arahan atau bahkan kompromi satu dengan yang lain untuk mengatasi masalah ini. Namun untuk penerapannya memang dibutuhkan komunikasi dan arahan yang jelas sebelum nantinya benar dilaksanakan,” jelas Amy Li, Ekonom National Australia Bank Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News