Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali berada di atas level Rp 16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini. Penguatan nilai tukar dolar AS dan perburuan safe haven menyebabkan minat investasi di aset berisiko menyusut.
Selasa (16/7) pukul 9.40 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,22% ke Rp 16.205 per dolar AS dari posisi kemarin di Rp 16.170 per dolar AS.
Dari AS, taruhan meningkat bahwa Donald Trump akan terpilih menjadi presiden pada pemilu AS November mendatang setelah penembakan yang terjadi akhir pekan lalu.
Penguatan dolar masih menjadi pemberat pergerakan mata uang di Asia. Menurut data Bloomberg, hanya dolar Hong Kong yang menguat tipis 0,06% terhadap the greenback pada pagi ini.
Sementara pelemahan merata tampak pada mata uang Asia. Yen Jepang memimpin pelemahan 0,41% pada hari ini, disusul rupiah dan baht Thailand yang melemah 0,19%.
Baca Juga: Surplus Neraca Dagang Menciut, Rupiah Sulit Menguat dan Bunga Obligasi Tetap Tinggi
Menurut Maybank, rupiah masih berpotensi menguat di bawah Rp 16.000 per dolar AS di tengah arus dana yang mulai masuk ke obligasi negara.
"Jika presiden terpilih Prabowo dan tim ekonominya mulai mengirimkan pesan yang lebih ramah terhadap pasar mengenai kebijakan ekonomi dan fiskal, maka ini akan menjadi imbal balik yang positif untuk obligasi dan nilai tukar, dalam pandangan kami," kata Winson Phoon, head of fixed income research Maybank dalam catatan yang dikutip Bloomberg.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat 0,15% ke 104,35 dari posisi kemarin di 104,19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News