kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paling Lemah Sejak Awal Pandemi, Kurs Rupiah Tertekan ke Rp 16.244, Rabu (17/4) Siang


Rabu, 17 April 2024 / 12:44 WIB
Paling Lemah Sejak Awal Pandemi, Kurs Rupiah Tertekan ke Rp 16.244, Rabu (17/4) Siang
ILUSTRASI. Rabu (17/4) pukul 12.14 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 16.244 per dolar Amerika Serikat (AS).


Reporter: Nadya Zahira, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan pada mata uang rupiah belum mereda. Rabu (17/4) pukul 12.14 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 16.244 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah melemah 0,42% dari posisi kemarin yang ada di Rp 16.175 per dolar AS. Rupiah mencapai level paling lemah dalam empat tahun terakhir sejak awal pandemi Covid. Kemarin, kurs rupiah bahkan ambruk 2,07% dalam sehari di perdagangan perdana setelah libur panjang Idulfitri.  

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS akibat kumulasi beberapa indikator dan kejadian pada saat periode libur panjang Idulfitri.  Ditambah, data-data terkini menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap solid. Inflasi tahunan AS tercatat meningkat, initial jobless claims juga menurun, dan penjualan ritel menguat.  

“Hal tersebut mengindikasikan penundaan pemotongan suku bunga kebijakan oleh The Fed atau lebih dikenal dengan higher for longer,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Salasa (16/4). 

Baca Juga: Industri Kemasan Terdampak Kenaikan Harga Minyak dan Pelemahan Kurs Rupiah

Selain itu, Josua mengatakan bahwa pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga kebijakan pada level saat ini, hingga akhir kuartal II-2024, dan baru akan mulai melakukan pemangkasan pada September 2024. 

Di sisi lain, Josua bilang, sentimen berikutnya yang membuat dolar AS menguat yaitu, kembali memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah setelah Iran menyerang Israel, sehingga menyebabkan banyak investor cenderung menjadi risk-off dan lebih meminati aset safe haven seperti emas, dan menghindari emerging market atau aset berisiko. 

Bank sentral Tiongkok atau People's Bank of China kemarin memberikan sinyal untuk membiarkan pelemahan yuan terjadi atau weakening fixing, sehingga berdampak pada pasar keuangan kawasan Asia. 

“Kami proyeksi rupiah berpotensi akan kembali bergerak melemah di kisaran Rp 16.050 per dolar AS–Rp 16.250 per dolar AS pada Rabu (17/4),” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×