Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah menguat tiga hari beruntun. Kamis (25/4) pukul 9.23 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,32% ke Rp 16.207 per dolar AS.
Kurs rupiah spot menguat tiga hari beruntun ke Rp 16.155 per dolar AS hingga tutup pasar kemarin. Kurs rupiah mencatat posisi paling lemah dalam empat tahun terakhir pada Jumat (19/4) di angka Rp 16.260 per dolar AS.
Kemarin Bank Indonesia (BI) secara tak terduga menaikkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis points ke 6,25%. Para analis menilai, kenaikan suku bunga acuan kemungkinan tidak cukup untuk memperkuat nilai tukar rupiah.
"Kenaikan suku bunga tidak cukup untuk mengembalikan stabilitas rupiah. Kita akan melihat pelemahan lagi dan selanjutnya akan tergantung pada inflasi dan kondisi global," kata Hon Harrison, managing director for emerging-market macro strategy GlobalData TS Lombard di London kepada Bloomberg.
Baca Juga: Rupiah Hari Ini Diramal Menguat Lagi, Simak Sentimen Penyokongnya
Sementara Alan Lau, strategist Maybank di Singapura mengatakan bahwa kenaikan suku bunga BI akan memberikan dukungan bagi rupiah. Tetapi perkembangan eksternal terutama terkiat data ekonomi AS masih menjadi penggerak utama dalam jangka pendek.
"Apakah rupiah bisa turun di bawah support Rp 16.000 akan tergantung juga pada bagaimana arah data ekonomi AS," kata Lau.
Pergerakan mata uang Asia pagi ini bervariasi. Peso Filipina memimpin pelemahan mata uang Asia sebesar 0,59%. Pelemahan peso diikuti oleh won Korea, rupiah, baht Thailand, dolar Taiwan, ringgit Malaysia, yen Jepang, dan yuan China.
Sementara dolar Singapura dan dolar Hong Kong menguat masing-masing 0,08% dan 0,03% terhadap dolar AS.
Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah 0,08% ke 105,77. Meski melemah, indeks dolar masih bergerak di kisaran tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News