Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau sejauh ini jumlah penerbitannya masih minim, green bond atau obligasi berwawasan lingkungan tetap memiliki potensi besar sebagai instrumen alternatif bagi para investor di Indonesia. Apalagi, kuponnya setara dengan obligasi korporasi.
Keyakinan tersebut diungkapkan Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga. Dari sisi investasi, green bond yang diterbitkan oleh suatu perusahaan pun dapat memiliki kupon yang setara dengan obligasi korporasi pada umumnya.
Artinya, jika suatu obligasi korporasi konvensional menawarkan kupon sebesar 8% untuk tenor 5 tahun, maka green bond dengan tenor serupa juga berpeluang memperoleh kupon di level yang sama.
“Struktur green bond dengan obligasi konvensional sebenarnya sama, hanya tujuan penggunaan dananya saja yang berbeda,” kata Desmon, Rabu (6/2).
Analis Obligasi Bank Negara Indonesia Ariawan menambahkan, cepat atau lambat green bond akan segera diterima eksistensinya oleh investor di Indonesia. Ini mengingat keberadaan green bond pada dasarnya dapat memperkaya pilihan investasi bagi para investor di pasar obligasi dalam negeri.
“Kalau di pasar saham ada indeks SRI-Kehati yang menyediakan saham-saham berwawasan lingkungan, kalau di pasar obligasi ada green bond yang punya tujuan serupa,” terang dia, hari ini.
Lagi pula, green bond tak hanya diperuntukkan bagi investor-investor yang fokus pada isu seputar lingkungan saja. Investor di luar itu pun juga bisa memiliki instrumen tersebut. Dengan demikian, pangsa pasar green bond sejatinya cukup besar.
Ariawan pun menilai, penerbitan green bond berpotensi lebih ramai di tahun ini. Sikap The Federal Reserves yang berhati-hati dalam menerapkan kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS membuat pasar obligasi Indonesia dan dunia lebih kondusif ketimbang tahun lalu.
Alhasil, kekhawatiran peningkatan beban cost of fund akibat kenaikan suku bunga acuan bagi perusahaan-perusahaan yang hendak menerbitkan green bond mulai mereda di tahun ini.
Sebagai informasi, belum lama ini pemerintah berencana menerbitkan green sukuk di pasar global. Walau belum diketahui rincian nilai penerbitan hingga besaran kuponnya, Instrumen ini telah mendapat peringkat BBB dari lembaga Fitch Rating.
Dari pihak korporasi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga berencana menerbitkan green bond senilai US$ 500 juta pada semester pertama tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News