Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi menjajakan Surat Berharga Negara (SBN) jenis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR014 ke pasar mulai hari ini, 14 Juli 2025 hingga 7 Agustus 2025. Meski imbal hasilnya lebih rendah dari sebelumnya, tetapi surat berharga ini tetap layak dikoleksi.
Ada dua jenis SBR014 yang ditawarkan, yakni SBR014 tenor 2 tahun (SBR014-T2) dan SBR014 tenor 4 tahun (SBR014-T4). Besaran minimal kupon SBR014 masing-masing sebesar 6,25% dan 6,35% dengan jenis kupon floating with floor, atau mengikuti suku bunga BI dan tidak akan turun dari batas minimum.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas, Ramdhan Ario Maruto menilai, SBR014 masih menarik untuk dibeli kendati imbal hasilnya lebih rendah dibandingkan SR022 yang ditawarkan pemerintah sebelumnya. Kala itu, SR022 menawarkan imbal hasil 6,45% untuk tenor 3 tahun (SR022-T3) dan 6,55% untuk tenor 5 tahun (SR022-T5).
Menurut Ramdhan, menyusutnya imbal hasil tersebut akibat kondisi pasar yang tengah menguat. Kendati demikian, ia tetap menilai SBR014 lebih menarik, apalagi dibandingkan dengan imbal hasil deposito saat ini.
“Masih menarik karena suku bunga deposito lebih rendah dari ini, dan kita lihat tren suku bunga kan akan terus turun kalau memang tidak ada gangguannya,” terangnya kepada Kontan, Senin (14/7).
Meski sama-sama membayarkan bunga setiap bulan dalam jangka waktu tertentu, secara ketetapan pajak surat berharga dan deposito berbeda.Pajak untuk deposito lebih besar yaitu 20% sedangkan surat berharga hanya 10%.
Baca Juga: SBR014 Mulai Ditawarkan 14 Juli, Ini Proyeksi Kupon dan Daya Tariknya!
Ramdhan juga menyoroti tensi geopolitik Timur Tengah yang terus memanas juga ketetapan tarif oleh Amerika Serikat yang berpotensi mengganggu pasar obligasi domestik.
“Tapi pemerintah kita juga lagi negosiasi untuk tarif itu sendiri, sehingga tidak terlalu mengganggu ke depannya. Kalau kesepakatan itu bisa tercapai otomatis pasar akan cenderung menguat dan likuiditas meningkat,” ujarnya.
Ia menyarankan investor untuk memerhatikan pergerakan suku bunga sebelum terjun ke SBR014. Sejak awal tahun, memang ada pergerakan tren penurunan suku bunga. Ini tercermin dalam kupon obligasi pemerintah yang terus menurun.
Namun kata Ramdhan, investor tak perlu risau sebab ketika imbal hasil obligasi turun, itu artinya kondisi pasar tengah menguat.
“Dan sejauh ini [obligasi] dikelola cukup baik oleh pemerintah sebagai penerbit dan pengelola, belum ada cacat dalam histori pengelolaannya. Jadi kemampuan bayar pemerintah dan mengelola ini cukup baik sampai sekarang,” imbuhnya.
Selain itu, investor juga bisa mencairkan hingga 50% pokok investasi setelah 1 tahun untuk SBR014-T2, dan 2 tahun untuk SBR014-T4.
Baca Juga: Dijual Hari Ini (14/7), Kupon SBR014 6,25% & 6,35%, Ini Cara Belinya
Cara investasi SBR014
Berikut cara investasi sukuk ritel SBR014:
1. Registrasi
Registrasi untuk investasi sukuk ritel SBR014 dapat dilakukan setiap saat bahkan sebelum masa penawaran SBN Ritel dibuka. Calon Investor dapat mendaftarkan diri pada sistem elektronik yang disediakan oleh Mitra Distribusi (Midis), dengan menginput data-data antara lain, data diri, nomor SID (Single Investor Identification), nomor Rekening Dana dan nomor Rekening Surat Berharga.
Bagi Calon Investor yang belum memiliki nomor SID, Rekening Dana, dan/atau Rekening Surat Berharga, dapat menghubungi Midis. Single Investor Identification (SID) atau Nomor Tunggal Identitas Pemodal adalah kode tunggal dan khusus yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek lndonesia (KSEI) selaku lembaga penyimpanan dan penyelesaian.
2. Pemesanan
Setelah registrasi berhasil, calon investor melakukan pemesanan sukuk ritel SBR014 dengan sebelumnya membaca ketentuan dalam Memorandum Informasi. Pemesanan hanya dapat dilakukan pada saat masa penawaran sukuk ritel SBR014.
3. Pembayaran
Setelah pemesanan diverifikasi (verified order), calon Investor mendapatkan kode pembayaran (billing code) atas pembelian sukuk ritel SBR014 melalui email/sms sesuai kebijakan masing-masing Mitra Distribusi. Kode pembayaran digunakan untuk penyetoran dana investasi melalui Bank Persepsi (teller, ATM, internet banking, mobile banking)/ Pos/ Lembaga Persepsi Lainnya dalam batas waktu yang ditentukan.
4. Konfirmasi
Setelah pembayaran, calon Investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi completed order serta akan memperoleh alokasi sukuk ritel SBR014 pada tanggal setelmen/penerbitan. Setelah setelmen, investor dapat meminta Bukti Konfirmasi Kepemilikan sukuk ritel SBR014 kepada Mitra Distribusi.
Selanjutnya: Kejar Tax Ratio 11%, Dirjen Pajak Inisiasi Piagam WP & Optimalisasi Sektor Prioritas
Menarik Dibaca: Bentuk Ekosistem Perbankan, Bank Muamalat Gandeng Jaringan Sekolah Islam Terpadu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News