Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diperkirakan akan memasuki masa pemulihan tahun ini. Dengan begitu, kinerja keuangan tahun 2023 diprediksi akan bertumbuh meskipun terbatas.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, secara umum prospek SIDO terbilang positif. Hal ini menyusul penurunan inflasi, dan konsumsi masyarakat yang relatif stabil hingga semester I 2023.
Tren penurunan inflasi Indonesia yang berada di 3,52% YoY pada Juni 2023, dari 4% YoY pada Mei 2023.
"Sehingga membangun ekspektasi peningkatan konsumsi seiring keyakinan bahwa suku bunga acuan BI di 5,75% merupakan terminal saat ini dan berpotensi untuk pelonggaran kebijakan moneter dari BI ke depannya," jelas Rio kepada Kontan.co.id, Selasa (11/7).
Baca Juga: Laba Menipis, Dividen Emiten Tambang Batubara Diproyeksi Mengempis
Sentimen lainnya dari tingkat permintaan atau konsumsi masyarakat yang kembali pulih. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di level 127,1 pada Juni 2023, lebih tinggi dari level optimis yakni 100. Selain itu level tersebut juga di atas rata-rata level IKK di masa pre-pandemi sebesar 120.
Sementara itu, Indeks PMI Manufaktur Indonesia yang berada di 52,5 pada Juni 2023 dibanding bulan sebelumnya di 50,3 pada Mei 2023. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan kondisi manufaktur yang relatif masih ekspansif hingga semester I 2023 dan sejalan dengan konsumsi masyarakat Indonesia yang relatif kuat.
"Dengan demikian, SIDO masih dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja di tahun 2023 menyusul pemulihan konsumsi masyarakat, di tengah tren penurunan inflasi di tahun 2023," tegasnya.
Meski begitu, Rio berpandangan potensi pertumbuhan SIDO masih terbatas. Sebab, kondisi kinerja di 2022 mengalami penurunan dengan penjualan turun 3,85% YoY dan laba bersih turun 12,37% YoY.
Sehingga, kinerja SIDO di tahun 2023 dinilai akan mengalami pemulihan terlebih dahulu dengan perkiraan pertumbuhan penjualan sebesar 4,39% YoY.
"Sementara untuk bottom line masih bisa mencatatkan pertumbuhan, mengingat kondisi harga komoditas yang relatif termoderasi hingga semester I 2023 dan secara tidak langsung mengurangi biaya perseroan," katanya.
Baca Juga: Baru Listing 2023, Saham-Saham Ini Berhasil Mencetak Cuan Hingga Triple Digit
Oleh sebab itu, untuk saham SIDO ia merekomendasikan wait and see.
Secara teknikal, MACD dan MFI cenderung bergerak naik, tetapi Stochastic RSI berada di overbought area yang mengindikasikan penguatan cenderung terbatas. Sehingga, SIDO rawan pullback pasca uji resistance Rp 760. Adapun support dilihat berada di level Rp 705 - Rp 710.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News