kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kinerja Emiten Telekomunikasi Diproyeksi Positif, Cek Rekomendasi TLKM, EXCL dan ISAT


Minggu, 08 Desember 2024 / 20:31 WIB
Kinerja Emiten Telekomunikasi Diproyeksi Positif, Cek Rekomendasi TLKM, EXCL dan ISAT
ILUSTRASI. Menara?telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk alias Mitratel. Sektor telekomunikasi diproyeksi bisa memulihkan pertumbuhan kinerja pada 2025 dengan sejumlah strategi bisnis, fokus ke Pita Lebar Tetap.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor telekomunikasi diproyeksi bisa memulihkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2025 dengan sejumlah strategi bisnis, termasuk fokus ke Pita Lebar Tetap atau kerap dikenal Fixed Broadband (BB). 

Adapun emiten penghuni sektor telekomunikasi adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indosat Tbk (ISAT). 

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margonis dalam riset 2 Desember mengatakan para emiten tersebut dapat memanfaatkan pasar captive dan infrastruktur yang ada untuk mengamankan lalu lintas. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Operator Telko Diproyeksi Membaik, Cek Rekomendasi TLKM, EXCL & ISAT

Dengan strategi ini, Niko bilang para emiten tersebut dapat menghasilkan pendapatan tambahan, dan memperoleh kenaikan pendapatan hingga 6% yoy. 

Tidak hanya itu, Niko mengatakan pertumbuhan juga didukung oleh peluang monetisasi yang lebih baik seiring dengan indikasi dari perusahaan telekomunikasi bahwa belanja konsumen mulai stabil sejak kuartal ketiga 2024. 

Stabilitas tersebut diperkuat oleh musim yang menguntungkan, yang memungkinkan kenaikan harga. Dengan demikian, hal itu diperkirakan bakal meningkatkan pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) seluler. 

Sementara terkait penggabungan EXCL dan FREN diharapkan menciptakan situasi oligopoli yang dapat mendukung pertumbuhan ARPU seluler yang lebih baik. Sebab persaingan di sektor seluler menjadi lebih sempit. 

 

Terkait AI, Niko memperkirakan penggunaannya akan semakin signifikan, sehingga memicu efek berantai seiring meningkatnya kesadaran terhadap produktivitas SaaS dari tahun anggaran 2024 hingga 2025. 

"Kami berharap BUMN dan UKM dapat mempercepat investasi TIK mereka untuk memperkuat infrastruktur dan mendukung penerapan aplikasi AI," jelas Niko. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Telco Diproyeksi Positif, Cek Rekomendasi Saham TLKM, ISAT dan EXCL

Adapun saat ini ISAT mengambil posisi terdepan dalam teknologi AI, emiten ini juga berkomitmen mengalokasikan belanja modal sebesar US$2-3 miliar melalui kemitraan dengan BDx.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas mengatakan, tren kenaikan produk fixed broadband dan margin yang tinggi menjadi katalis mendorong kinerja di sektor ini.

"Saat ini penetrasi diproduk ini masih sekitar 27% dan diperkirakan terus meningkat seiring permintaan pasar yang mengutamakan kestabilan jaringan," katanya Kepada KONTAN, Jumat (6/12). 

Ia juga menambahkan, tren penurunan suku bunga nantinya bakal menjadi penopang krena akan mengurangi beban bunga perusahaan. Di sisi lain juga meningkatkan ekonomi, yang pada gilirannya meningkat permintaan dan konsumsi masyarakat. 

Baca Juga: Cek Rekomendasi Sahamnya untuk ISAT, EXCL, dan TLKM

Namun sektor ini masih punya tantangan seperti persaingan yang ketat terkait perang harga, hingga regulasi. Sebab sektor telekomunikasi memerlukan inovasi dan efisiensi.

Analis Ciptadana Sekuritas, Gani, dalam riset 19 November 2024 menjelaskan bahwa sektor ini telah menghadapi tahun yang penuh tantangan pada 2024 dengan tren pendapatan seluler yang lemah di seluruh industri. 

"Perusahaan telekomunikasi mengaitkan pelemahan tersebut dengan musim industri, daya beli yang lemah, dan persaingan yang lebih ketat," jelas Gani. 

Namun tahun depan diperkirakan sektor ini bakal pulih dengan sejumlah strategi. TLKM misalnya, melakukan kenaikan tarif Tsel di T-Lite dengan peningkatan rata-rata 5-6%. Tidak mau kalah, EXCL dan ISAT telah menaikkan harga di awal September sekitar 5%.

Gani memperkirakan perusahaan telekomunikasi akan terus menaikkan tarif secara bertahap di seluruh penawaran lainnya, dan mengoptimalkan produktivitas pelanggan dengan inisiatif CVM. 

Selain itu, perilaku pasar yang sehat dan aktif diperkirakan akan bertahan setidaknya hingga kuartal I 2025 karena waktunya bertepatan dengan perayaan Lebaran di mana perusahaan telekomunikasi biasanya mengoptimalkan upaya monetisasi mereka menjelang Ramadhan. 

Baca Juga: Berikut Rekomendasi TLKM, EXCL, dan ISAT, Ini Beberapa Sentimen Pendorongnya

Untuk sektor ini, Gani, Sukarno, dan Niko mempertahankan peringkat Overweight. 

Gani memilih ISAT sebagai pilihan utama mengingat pertumbuhan laba inti sebesar 73% yang dihasilkan pada sembilan bulan 2023. Rekomendasi untuk ISAT adalah Buy dengan target harga Rp 2.240 per saham. 

Urutan kedua Gani memilih EXCL sebagai permainan dari sudut M&A dengan rekomendasi juga Buy dan target harganya Rp 2.150 per saham. Terakhir, TLKM dengan rekomendasi Buy dan target harga Rp 2.590 per saham. 

Kalau Niko, memilih ISAT sebagai top pick dengan rekomendasi beli pada target harga Rp 3.800 per saham. Pilihan ini karena adanya potensi pertumbuhan yang kuat dengan leverage oprasional yang signifikan pada kuartal mendatang. 

Baca Juga: Sebagian Besar Kinerja Emiten Konsumer Positif Cek Rekomendasi Sahamnya

Pilihan lainnya Niko adalah TLKM dengan rekomendasi Buy pada target harga Rp 4,250 per saham. Pun EXCL direkomendasikan Buy dengan target harga Rp 3.500 per saham. 

Kalau Sukarno memilih TLKM sebagai top pick dengan rekomendasi Buy pada target harga Rp 3.200 per saham. Sedangkan EXCL dan ISAT juga direkomendasikan buy dengan target harga masing-masing Rp 2.600 dan Rp 2.650 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×