kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Marketing Sales Emiten Properti Tumbuh Positif, Cek Saham Rekomendasi Analis


Rabu, 17 Juli 2024 / 21:23 WIB
Marketing Sales Emiten Properti Tumbuh Positif, Cek Saham Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Kawasan pusat kuliner Gafoy yang dikembangkan Summarecon di Kelapa Gading, Jakarta Utara.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan prapenjualan atau marketing sales sejumlah emiten properti tumbuh positif pada semester I 2024.

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) misalnya, mencatatkan pendapatan marketing sales Rp 1,7 triliun hingga 30 Juni 2024. Pendapatan prapenjualan ini naik dari raihan di semester I 2023 yang sebesar Rp 1,6 triliun.

Corporate Secretary Summarecon, Agung Jemmy Kusnadi, mengatakan, raihan marketing sales per Juni 2024 itu setara dengan 34% dari target SMRA di tahun 2024 yang sebesar Rp 5 triliun.

“Dari raihan tersebut, mayoritas masih berasal dari produk rumah tapak,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (17/7).

Baca Juga: Penjualan Rumah Dominasi Marketing Sales, Intip Rekomendasi Saham Summarecon (SMRA)

Demikian juga dengan  PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang mencatatkan marketing sales Rp 3,3 triliun di semester I 2024, setara dengan 60% dari target di tahun 2024 yang sebesar Rp 5,5 triliun. Raihan marketing sales PANI di periode ini tumbuh 191% dari semester I 2023.

Hal yang sama juga dialami PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) yang mencatatkan marketing sales Rp 820 miliar hingga semester I-2024, setara dengan 43% dari target di tahun 2024 yang sebesar Rp 1,9 triliun. Persentase kenaikan marketing sales di semester I 2024 sekitar 8% secara tahunan alias year on year (YoY).

Director Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan, kenaikan raihan marketing sales diharapkan bisa turut mengerek pendapatan para emiten properti.

Namun, perlu diperhatikan juga sistem pembayaran yang digunakan mayoritas para customer, apakah via kredit pemilikan rumah (KPR) atau tunai.

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Catat Marketing Sales Rp 1,49 Triliun per Mei 2024

“Untuk tren marketing sales di tahun ini, harapannya bisa lebih baik. Sebab, mulai meningkatnya kebutuhan akan properti, terutama untuk rumah tapak dan apartemen,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (17/7).

Reza melihat, masing-masing emiten properti harus mempunyai varian produk yang berbeda-beda. Hal ini ditujukan untuk menambah diversifikasi produk yang dapat meningkatkan pendapatan.

“Prospek kinerja emiten yang punya proyek di IKN pun bakal bagus, mengingat proyek ini sudah ditetapkan pemerintah dan diincar para pengusaha properti,” paparnya.

Reza pun merekomendasikan beli untuk BSDE, LPKR, DILD, dan SMRA dengan target harga masing-masing Rp 1.190 per saham, Rp 73 per saham, Rp 202 per saham, dan Rp 650 per saham.

Baca Juga: Prospek Investasi di Kabupaten Tangerang Usai Akses Baru ke Tol Tangerang Dibangun

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham MTLA berada di level support Rp 384 per saham dan resistance Rp 460 per saham. William pun merekomendasikan speculative buy untuk MTLA dengan target harga di Rp 460 per saham.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham PANI berada di level support Rp 5.500 per saham dan resistance di Rp 5.700 per saham.

Herditya pun merekomendasikan speculative buy untuk PANI dengan target harga di Rp 5.750 - Rp 5.825 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×